Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana akan menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada 31 Mei, pekan depan mendatang.
Untuk itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim ingin memastikan kesiapan sekolah sebelum masa uji coba itu dimulai.
Dalam uji coba, ada sebanyak 73 sekolah di Kota Bogor yang akan melakukan PTM dengan pembatasan selama dua pekan. Sementara itu, lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor juga tak luput dari perhatian.
“Lonjakan kasus itu yang kita khawatirkan. Kemarin kita blow up ke masyarakat, bahwa larangan mudik, pembatasan-pembatasan kegiatan kemasyarakatan, termasuk keagamaan tujuannya adalah agar tidak terjadi ledakan kasus, termasuk untuk target PTM bulan Juli,” kata Dedie saat meninjau kesiapan uji coba PTM di Sekolah Kesatuan Bogor, Kamis (27/5/2021).
Untuk itu, jika memang ledakan kasus terjadi dalam beberapa pekan ke depan, akan ada pertimbangan khusus dalam pelaksanaan PTM itu sendiri. Apalagi, jika Kota Bogor masuk kembali ke Zona Merah.
“Bila hal itu terjadi, maka kita tertinggal dengan daerah lain yang sudah melaksanakan PTM. Itulah yang selalu kita sampaikan kepada masyarakat bahwa kedisiplinan, ketaatan, kekompakan kita sangat tuntut,” katanya.
Meski begitu, Dedie mengaku berterima kasih dengan sekolah atau lembaga pendidikan yang sudah memaksimalkan protokol kesehatan (prokes) jelang PTM ini. Agar terus diingat, bahwa konsistensi dan kedisiplinan sekolah dalam menjaga prokes juga menjadi perhatian penting.
Menambahkan, Ketua Pengurus Yayasan Kesatuan Bogor, Irhoan Tanudiredja mengaku selama persiapan jelang PTM, pihak sekolah selalu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Satgas Covid-19.
“Kita akan ikuti aturan dan arahan dari dinas, tentunya harus kapasitas 50 persen, harus ada perizinan orang tua. Jadi seluruh protap kesehatan maupun protap dari PTM yang memang sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan, itu yang akan kita ikuti,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi mengungkapkan, 73 sekolah yang dinyatakan siap menjalani uji coba sudah melewati serangkaian proses verifikasi dan visitasi beberapa kali.
“Karena pada prinsipnya sekolah yang ada di Kota Bogor ini sudah siap. Tapi langkah – langkah operasional tetap harus dilakukan. Kalau dua pekan ke depan tidak ada masalah kita berangsur – angsur ke sekolah lain. Kita terus verifikasi,” ungkap Hanafi.
Kata Hanafi, uji coba ini merupakan proses adaptasi kebiasaan baru. Para siswa yang masuk sekolah nanti, harus memahami bahwa cara belajar di sekolah tak seperti dulu lagi. Maka dari itu, uji coba ini akan menjadi bahan adaptasi.
“Pertanyaannya sekarang apakah covid akan turun atau tidak, kita melihat situasi. Namun kita tidak sembrono, kita persiapkan secara operasional karena ada SKB empat menteri itu,” sambungnya.
Pemkot Bogor, kata Hanafi, juga sudah melakukan beragam kiat jelang PTM. Salah satunya vaksinasi kepada para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah berjalan 90 persen lebih.
“Izin dari orang tua juga sudah dimulai. Kita menganjurkan orang tua untuk tidak memaksakan anak masuk sekolah. Karena yang tahu kondisi anak cenderung orang tuanya. Jangan hanya karena anaknya ingin uji coba, tapi dipaksakan,” ujar Hanafi. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj