Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Dua Mentri yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mendatangi Balai Kota Bogor, di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Minggu (25/7/2021).
Kedatangan kedua menteri tersebut disambut langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya. Dalam agenda kunjungan kerja tersebut, kedua menteri memberikan secara simbolis bantuan sosial (Bansos) kepada para pengemudi transportasi di Kota Bogor.
Para pengemudi transportasi yang terdiri dari pengemudi ojek online (ojol) dan sopir angkutan kota dan bus. Bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu sebanyak 500 paket sembako untuk membantu meringankan beban para pengemudi transportasi di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 ini.
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan untuk terus mendorong bantuan sosial kepada masyarakat. Termasuk yang selalu dilaksanakan, yakni pembagian sembako.
“Bantuan sembako untuk 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau bantuan sembako PPKM untuk 5,9 juta KPM. Ada juga program tambahan perpanjangan, bantuan sosial tunai untuk 10 juta KPM,” jelas Airlangga dalam sambutannya.
Tak berhenti sampai disitu, sambung Airlangga, ada pula tambahan bantuan beras 10 kilogram untuk 28,8 juta KPM . Kemudian penambahan bantuan produktif usaha mikro untuk 3 juta penerima dengan besar Rp1,2 juta sehingga total menjadi Rp 3,6 triliun.
Ada juga bantuan untuk warung dan pedagang kaki lima (PKL) untuk 1 juta penerima yang diberikan dalam PPKM level 4 dan 3. Masing – masing mendapatkan uang tunai senilai Rp 1,2 juta.
“Tentu ini diharapkan bisa membantu saudara – saudara kita untuk terus berupaya menahan laju Covid-19. Dan juga mempertahankan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap kerja sama Forkopimda terutama dalam penanganan PPKM ini memaksimalkan posko posko yang ada di daerah. Faskes dan teman-teman pengemudi transportasi ini adalah pahlawan kita membawa kebutuhan masyarakat dari warung, dari restoran ke rumah masyarakat,” urainya.
Di tempat yang sama, Menhub, Budi Karya Sumadi menambahkan, komunikasi pemerintah dengan para operator transportasi ini penting dilakukan. Mengingat transportasi menjadi salah satu bagian penting dalam perekonomian.
“Satu hal yang sudah kita putuskan bahwa ada STRP atau izin untuk melaksanakan kegiatan untuk ojol sudah dilakukan secara kolektif. Dan secara individu nanti bisa ditunjukan dengan menunjukan uniform dan motornya,” kata Budi.
Juga untuk para sopir angkutan kota. Pemerintah sudah memberikan banyak hal yang memungkinkan mereka bisa melakukan kegiatan seperti biasa. Tentu, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Kami laporkan juga, karena memang Bodetabek ini relatif masih kurang vaksinasi dan upaya PCR, maka Kemenhub dan Jasa Raharja bersama Korlantas akan melakukan kunjungan ke masing – masing daerah. Semoga ini bisa memberikan suatu upaya pencegahan terpaparnya Covid-19,” tambah Budi.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, bantuan – bantuan ini ditargetkan bagi para pelaku ekonomi yang benar – benar membutuhkan. Terutama para ojol yang perannya saat ini begitu vital.
“Karena banyak warga yang tetap di rumah memesan (ke ojol). Makanya difokuskan kepada ojol dan pengemudi angkot. Bantuan ini dari stakeholder di bidang perhubungan berupa sembako,” kata Bima Arya.
Di luar itu, sambung Bima Arya, Kota Bogor juga sudah mendistribusikan paket – paket logistik kepada warga dari posko yang ada. Begitu juga dengan vaksinasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memiliki target penuntasan pada September nanti.
“Kita naikkan skalanya 15.000 per hari, menjangkau semua kalangan. Termasuk ojol ini semua. Nanti ditambah sentra vaksin, diperkuat timnya, dan stok vaksinnya kita minta ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” jelasnya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj