Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Revitalisasi Pasar Rakyat Tanah Baru yang berlokasi di RT 03/04, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor dimulai. Pembangunan ini berasal dari Dana Tugas Perbantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia.
Revitalisasi ini juga mengacu kepada Surat Keputusan (SK) Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 98 Tahun 2020. Secara teknis, pelelangan melalui sistem LPSE Kota Bogor yang dimenangkan PT Tri Tanerto Simber sebagai kontraktor pelaksana revitalisasi tersebut. Setelah melalui seleksi tender, pagu anggaran yang dihasilkan untuk revitalisasi tersebut senilai Rp 3,4 Miliar.
Revitalisasi Pasar Rakyat Tanah Baru memakan waktu 140 hari kalender. Pasar tersebut juga akan menampung 140 pedagang, dengan 126 los dan 14 kios. Sementara, luas lahan Pasar Rakyat Tanah Baru seluas 2.190 meter persegi.
Pesan penting diberikan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat simbolis peletakan batu pertama dan doa bersama revitalisasi di lokasi Pasar Tanah Baru, Senin (16/8/2021). Bahwa revitalisasi ini, kata Dedie, harus membawa Kota Bogor menjadi lebih maju.
“Tidak ada waktu lagi, Bogor harus maju, berkembang, masyarakatnya sejahtera. Dengan cara seperti ini, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa berusaha. Seperti membuka pasar ini,” tegas Dedie.
Sambung Dedie, revitalisasi Pasar Tanah Baru ini merupakan bukti dari upaya memecahkan kebuntuan yang selama ini terjadi. Meskipun sebenarnya, banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan.
Pembangunan pasar ini juga dapat menambah distribusi ekonomi di Kota Bogor. Apalagi di enam kecamatan di Kota Bogor belum semua memiliki pasar. Di Bogor Utara saja, hanya ada satu pasar. Yakni di Pasar Tanah Baru yang saat ini sedang dilakukan revitalisasi.
“Kalau kita punya niat baik, dan didukung oleh semua pihak, semuanya akan indah pada waktunya. Semoga revitalisasi ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat,” sahut Dedie.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Bogor, Ganjar Gunawan menambahkan, proses yang dilewati untuk merealisasikan revitalisasi ini tak mudah. Sejak awal tahun 2020, banyak lika – liku, hambatan, dan tantangan yang dilewati.
“Kita ketahui bahwa aset pasar rakyat yang ada di Kota Bogor memang sebagian besar masuk ke penyertaan modal di Perumda Pasar Pakuan Jaya,” ungkap Ganjar.
Lalu kata Ganjar, Dana Tugas Perbantuan dari Kemendag ini merupakan program yang didelegasikan kepada kabupaten/kota. Bantuan tersebut yang kemudian diperjuangkan dan disambut oleh Disperdagin Kota Bogor.
“Tujuannya semata – mata ingin meningkatkan pemberdayaan ekonomi di Kota Bogor. Yang pada akhirnya menyelesaikan permasalahan pasar rakyat yang selama ini terjadi. Sekaligus mengurangi beban pasar di pusat kota,” kata Ganjar.
Setelah revitalisasi menuju puncak, perencanaan akan dialihkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya. Dimana harus ada beberapa alokasi yang disediakan untuk menyempurnakan revitalisasi tersebut.
“Dan setelah jadi nanti, kami akan usahakan percepatan penyerahan dari kementerian ke pemerintah kota. Mudah – mudahan ini adalah pintu masuk bagi kami untuk terus bersinergi dengan kementerian,” kata Ganjar.
Disamping itu, Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya, Muzakkir mengaku bahwa pihaknya menerima sekitar 500 ajuan untuk berdagang di Pasar Tanah Baru. Sementara, pada tahap pertama alokasi pedagang hanya 151 pedagang.
“Namun nanti ada tahap kedua, kami juga sedang proses untuk penyertaan modal dari DPRD yang sesegera mungkin akan kami lanjutan. Bangunan pasar akan dibuat dua lantai, sekelilingnya juga bisa ditambahkan kios – kios,” ujar Muzakkir. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj