Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Wali Kota Bogor, Bima Arya membuka Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-40 tingkat Kota Bogor 2021 yang digelar di Gedung PPIB, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Rabu (15/9/2021).
Menurut Bima Arya, kegiatan MTQ bukan hanya harus terus berjalan dan sebagai pembinaan, tapi juga untuk sarana muhasabah atau introspeksi diri bagi semua.
“Muhasabah bagi semua, muhasabah bagi saya khususnya dan bagi jajaran Pemkot Bogor. Sejauh mana dalam masa yang sangat sulit dan berat ini kita kembalikan semua jawabannya seperti yang ada di dalam Al-Qur’an,” ujar Bima Arya.
Dalam kesempatan itu ia mengatakan, di Kota Bogor sudah tercatat 13 ribu warga terpapar Covid-19 dan yang tercatat ada 519 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Namun saat ini kondisinya sudah mulai membaik. Sejak awal PPKM ada sembilan ribu yang terpapar atau sakit setiap harinya, sekarang yang sakit masih ada 285 orang.
“Situasi ini berat, ada yang kehilangan pekerjaannya 60 persen, ada yang pendapatannya berkurang 85 persen, tidak sedikit juga yang mengalami depresi dan hipertensi,” terang Bima Arya
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan survei bersama IPB University yang hasilnya valid dan membuat semua harus bermuhasabah. Pasalnya, data menunjukkan sebagian besar yang depresi merupakan anak-anak muda. Mahasiswa depresi selama Pandemi Covid-19 dan ibu-ibu yang paling banyak mengalami hipertensi.
“Forkopimda juga bisa stres, bisa depresi dan bisa tekanan mental, tapi kita ikhtiar, harus bermuhasabah, sejauh mana kita ingat QS. Taha Ayat 123, ‘Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka’,” katanya.
“Al-Qur’an mengajarkan kita tentang wabah ini ada di surat Al-Baqarah, Al Falaq, banyak sekali referensi di Al-Qur’an. Saya yakin kondisi Covid-19 yang saat ini sudah sangat membaik selain ikhtiar Forkopimda juga berkat doa para ulama, anak-anak muda yang sholeh, sholehah, islami dan Qurani,” tegas Bima Arya.
Bima Arya mengisahkan Sahabat Rasulullah, Khalifah ketiga Utsman bin Affan mengatakan, apabila hati bersih maka sesungguhnya manusia tidak akan pernah kenyang dari membaca Al-Qur’an. Ia berpandangan, jika membaca saja jarang, berarti hati belum bersih, harus dijadikan muhasabah sejauh mana semua sudah menjalani siklus menjadi muslim sejati, membaca, mengamalkan memahami, mengajarkan dan dakwah Al-Qur’an.
“Di satu sisi saya bangga dengan banyak capaian dan pembinaan yang tentu bukan hanya ikhtiar dari Pemkot Bogor, ada kompetisi yang baik yakni berlomba-lomba dalam hal kebaikan, bukan sekedar piala tapi semata-mata ibadah dan dalam rangka mencetak generasi islami dan Qurani,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua LPTQ Kota Bogor, Ade Sarmili mengatakan, dari sisi peringkat MTQ, Kota Bogord memang turun tapi dari sisi pengikutsertaan peserta, jumlah juara banyak dan menyebar.
“Alhamdulillah tahun ini peserta yang juara di tingkat Provinsi diberikan uang kadeudeuh Rp 45 juta untuk terbaik satu, terbaik dua Rp 40 juta, terbaik ketiga Rp 35 juta, dan juara harapan juga dapat uang kadeudeuh,” kata Ade.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bogor ini menjelaskan, uang kadeudeuh ini merupakan kebaikan Wali Kota Bogor untuk pencinta Al-Qur’an mengingat pecinta Al-Qur’an merupakan keluarga Allah di muka bumi. Sebab, mereka yang mempelajari, mengamalkan, mendakwahkan dan menyebarkan isi kandungan Al-Qur’an.
“Tahun ini kita berbangga ada anak 8 tahun warga Mulyaharja hafal 30 juz dan ada juga anak 12 tahun di Bogor Barat yang juga hafal 30 Juz. Mudah-mudahan MTQ tahun ini menghasilkan juara terbaik di mata Allah, dewan hakim dan bisa mengamalkan isi Al-Qur’an. Kami bangga Program Bogor Mengaji saat ini sudah ada 2.400 santri tersebar di 68 kelurahan,” katanya. (red)
Editor & Penerbit : Den.Mj