Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Sebanyak 125 peserta jambore remaja tingkat Kota Bogor memberikan sebuah pertunjukan musikal energik di hadapan Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Pertunjukan ini sekaligus menutup kegiatan jambore yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor setelah digelar selama tiga hari sejak Jumat (26/11/2021) hingga Minggu (28/11/2021) di Resimen II Pelopor, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Kehadiran Bima Arya yang memberikan pembekalan terakhir pun disambut ceria dan meriah dari peserta jambore yang merupakan anak-anak perwakilan dari berbagai siswa-siswi SMA di Kota Bogor.
Bima Arya mengatakan, hidup itu pilihan, mau jadi orang biasa atau luar biasa, mau jadi pemimpin atau pengikut, mau jadi pemenang atau pecundang. Dan kalian yang ada di sini sudah menentukan pilihannya, yakni memilih menjadi orang luar biasa, menjadi pemenang dan menjadi pemimpin di masa depan.
“Hidup itu seperti naik sepeda, kalau tidak bergerak maka akan jatuh. Jadi hidup harus terus bergerak, bergerak raganya, bergerak jiwanya. Kalau raga dan jiwa tidak bergerak, maka akan sama-sama sakit,” katanya.
Sehingga, menurutnya, jika jiwa dan raga harus terus bergerak, maka jiwa dan raga akan selalu sehat. Jangan pernah diam apalagi berhenti. Hidup juga seperti naik sepeda, harus seimbang dan selalu jaga keseimbangan. Seimbang untuk keluarga, sekolah, organisasi, seimbang untuk duniawi dan ukhrawi.
“Pemimpin hebat adalah orang-orang yang bisa menyeimbangkan semuanya. Adil pada lingkungannya, adil sama dirinya sendiri,” tegasnya.
Bima Arya menegaskan, hidup juga tentang perbedaan. Semua orang berbeda, tidak sama, namun siapa yang bisa memahami perbedaan maka dia akan menjadi pemenang. Menurutnya, di Jambore ini anak-anak dilatih untuk melihat perbedaan. Indonesia pun ada karena perbedaan dan keberagaman.
“Jangan pernah perbedaan menimbulkan perpecahan. Perbedaan dan keberagaman itu keniscayaan. Tapi persatuan harus terus diperjuangkan,” tegasnya.
Ia berharap keberadaan anak-anak Kota Bogor di Jambore ini dapat menjadi bekal berharga untuk menatap karir ke depan, sukses sekolah, keluarga, karir, dunia dan akhiratnya.
“Saya punya harap kalian jadi orang luar biasa. Jangan hilangkan kaos yang dikenakan ini, lima sampai 20 tahun lagi kalian akan tersenyum melihat kaos ini, karena saat itu kalian akan jadi manusia tangguh, kreatif karena sudah melewati berbagai ujian dan cobaan,” katanya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj