Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Komnas HAM, Kantor Staf Presiden (KSP) dan Infid melakukan ekspose persiapan calon tuan rumah Festival HAM 2022 di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin (14/3/2022).
Ekspose dipimpin langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah dan kepala dinas terkait.
Bima Arya mengatakan, ekspose persiapan Festival HAM ini membahas terkait waktu pelaksanaan dan frekuensi terkait konsep pelaksanaan Festival HAM. Pemkot Bogor memberikan beberapa opsi pelaksanaan festival yakni di 9-11 Desember, 9-11 November dan di Oktober.
“Disepakati digelar 8-10 November 2022 mendatang sesuai permintaan dari Komnas HAM RI,” ujarnya.
Terkait konsep Festival HAM, Bima Arya mengusulkan topik keseluruhan mengusung tema keberagaman, harmoni, dan inklusi. Keberagaman merupakan potret utama di Kota Bogor yang susah payah dijaga dan membangun harmoni di atas keberagaman dengan kebijakan-kebijakan inklusi menuju kota Inklusi.
“Tiga keywords (kata kunci) ini bisa diturunkan berbagai macam aktivitas, kegiatan, diskusi sebagai rangkaian Festival HAM. Punch poinnya kota inklusi mimpi Kota Bogor berangkat menuju itu,” imbuhnya.
Terkait konsep umum kegiatan, dia menginginkan nuansanya berbeda, tidak elitis, agar semua yang terlibat merasa memiliki acara ini. Tak hanya itu, Bima Arya ingin Festival HAM ini benar-benar melihat praktek-praktek atau hal yang membanggakan itu langsung di lapangan, bukan lewat video yang bisa di set up.
“Kita lihat langsung di lapangan bagaimana praktek keseharian itu. Konsep keseluruhan partisipatif. Kita desain acara di lapangan, seperti di kampung tematik Mulyaharja dan kampung Labirin di Suryakencana,” katanya.
Ia pun memberikan usulan lainnya, yakni agar terasa partisipasinya peserta menginap di homestay, menggelar lomba karya tulis bagi mahasiswa terkait isu-isu HAM dan mengusulkan adanya pawai budaya di Suryakencana. Dia optimis jika digelar akhir tahun, pandemi sudah berlalu, semua jauh lebih baik dan suasana pawai budaya bisa seperti helaran.
“Saya harap partisipatif ini tergambar dari seluruh kegiatan, tentunya Kota Bogor harus bisa menjadi showcase dari tema yang kita usung,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengatakan, rapat koordinasi ini untuk mempersiapkan Festival HAM yang akan digelar di Bogor November 2022 mendatang. Beberapa hal dibahas termasuk tema besar dari festival HAM yang ingin mendorong inklusivitas, penghormatan pada keberagaman serta mempersiapkan Festival HAM ini sebagai kegiatan internasional bukan hanya kegiatan di level nasional.
“Konsep dari pak wali kota bagus dan akan diperkuat dengan ide dan konsep dari Komnas HAM, Infid dan KSP, karena Festival HAM di Kota Bogor harus jadi milik masyarakat, bukan hanya aktivis atau pejabat saja. Jadi partisipasi masyarakat dalam berbagai bentuk harus diberi ruang yang cukup,” katanya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj