Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Para Pedagang Kuliner Kaki Lima (PKL) yang kini menempati Sentra Kuliner Kantin Malabar eks Taman Tuyul, mendapat tekanan atau ketidaknyamanan saat berjualan di tempatnya. Tekanan itu diduga berasal dari oknum LPM Kota Bogor, yang bersikap arogansi kepada para pedagang yang mengisi tenan (tempat berjualan), hal ini dikeluhkan sejumlah pedagang yang kini menempati tempat tersebut.
Saat awak media Sorotrakyat.com menanyakan kepada salah satu pedagang di sentra kuliner taman tuyul membenarkan bahwa banyak pedagang yang mengeluh dengan kebijakan yang diadakan oleh oknum dari Asosiasi LPM Kota Bogor, seperti tidak adanya dukungan bagi penjaja kuliner disana.
“Iya benar, kala jualan kita rame pengunjung, pasti ditegur sama Ketua Asosiasi LPM Kota Bogor itu,” kata Dwi, salah satu penjual kuliner di Kantin Malabar eks Taman Tuyul), Senin, (29/08/22).
“Alasannya sih katanya berisik, yah namanya sentra kuliner kan gak mungkin pengunjung makan kita suruh diam tidak bersuara. Memang benar ada musholla di belakang sana, tapi dibangunnya musholla itu untuk pengunjung, tapi malah memberatkan kita yang berjualan,” imbuhnya.
Senada dengan pedagang lainnya yang juga mengeluhkan beberapa peraturan yang di keluarkan oknum Ketua Asosiasi LPM Kota Bogor, Elfian Sori Sagala itu, peraturan yang dikeluarkannya itu tanpa ada rapat, berdasar dirinya sendiri saja.
Dikeluhkan juga salah satu pedagang, bahwa oknum yang mengaku Ketua Asosiasi LPM Kota Bogor, terkesan mengucilkan para pedagang yang terlilit hutang, dengan sengaja dirinya menyebarkan bahwa yang memiliki masalah pribadi dibicarakan melalui pengeras suara.
“Ini juga membuat kita aneh, seperti saat saya punya masalah seperti hutang, Sagala itu dengan sengaja memberitahukan melalui pengeras suara bukan dengan cara persuasif dan tertutup,” ucap Erlan, Senin (29/08).
Sementara, salah satu pedagang yang baru mau mulai berjualan disana menyebut kios jualan itu menyewa kepada Ketua Asosiasi LPM Kota Bogor, dan juga dirinya meminta fasilitas tempat berjualan nya diperbaiki.
“Ya kami sewa disini Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu), cuma kami minta diperbaiki bocor dikala hujan, masa kita sudah sewa masih bocor,” tegas Sita, penjual soto mie yang mau menempati salah satu tempat di sentra kuliner eks taman tuyul.
Masih ditempat yang sama, Bu Upi pedagang Tenan Kuliner Mbak Par, mengungkapkan hal serupa dan berharap pihak Pemerintah Kota Bogor mengambil sikap tegas atas arogansi nya oknum LPM Kota Bogor kepada para pedagang di sentra kuliner Kantin Malabar.
“Saya berharap pak Wali Kota Bogor dan Camat Bogor Tengah atau Lurah Tegalega, segera ambil tindakan tegas kepada oknum LPM Kota Bogor yang sudah membuat ketidaknyamanan para pedagang di sentra kuliner Kantin Malabar,” tegasnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak LPM Kota Bogor belum memberikan tanggapannya kepada redaksi media Sorotrakyat.com. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj