Sorotrakyat.com | Bandung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian kembali melaksanakan operasi pasar murah (OPM) Bersubsidi di Daerah Pembangunan (DP) II, VI dan VII yang pelaksanaannya dipusatkan di Kantor Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung,
Selasa (27/9/2022).
Sehari sebelumnya, Senin (26/9/2022), kegiatan serupa dilaksanakan di DP III dan IV yang dilaksanakan di Kantor kecamatan Cileunyi dan pada hari yang sama dilanjutkan di DP V di Kantor Kecamatan Solokanjeruk.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan masyarakat yang menjadi sasaran OPM Bersubsidi, jajaran Forkopimda maupun Forkopimcam di masing-masing kecamatan.
Pelaksanaan OPM Bersubsidi itu langsung dilaksanakan Bupati Bandung HM Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Dicky Anugrah.
Bupati Bandung mengatakan, pelaksanaan OPM Bersubsidi ini sasaran nya adalah masyarakat yang rawan pangan. “Dalam penyalurannya pun berdasarkan pada data yang disampaikan Puskesos dan aparat desa lainnya, sehingga dikemas supaya tidak terjadi double penerima OPM Bersubsidi tersebut,” kata Dadang Supriatna saat pelaksanaan OPM Bersubsidi di Kecamatan Katapang.
Bupati Bandung mengatakan, OPM Bersubsidi ini diberikan kepada masing-masing desa di 31 kecamatan, dan saat ini baru dilaksanakan di 22 kecamatan. “Nanti pada APBD Perubahan di 9 kecamatan lagi,” katanya.
Menurutnya, penyaluran saat ini baru di 24.000 KPM (Keluarga Penerima Manfaat), sehingga diharapkan bisa mengurangi beban masyarakat terutama dalam kebutuhan pokok sehari-hari, yaitu kebutuhan pangan di Kabupaten Bandung.
“Alhamdulillah, saya mendapat kabar bahwa kemarin inflasi Kabupaten Bandung yang asalnya 4,94 persen, sekarang menurun menjadi 4,1 persen, artinya mengalami penurunan 0,84 persen dan Ini apresiasi yang harus saya sampaikan, terutama kepada warga masyarakat Kabupaten Bandung, RT, RW, Kades, Camat, termasuk TNI dan Polri, Pak Kapolresta, Pak Dandim karena ini Ini semua atas kerja bareng semuanya, semua stickholder. Ini suatu hasil yang kita lakukan bersama-sama,” tutur Dadang Supriatna.
Pemkab Bandung juga menyiapkan anggaran dari DAU (Dana Alokasi Umum) 2 persen dengan totalnya sebesar Rp 13,5 miliar, sudah digeser dan sudah disiapkan.
“Disamping itu juga kita anggarkan sekitar Rp 9 miliar, sehingga totalnya sekitar Rp 22 miliar. Alhamdulillah, Kabupaten Bandung juga mendapat DID (Dana Insentif Daerah) atau tambahan dari pusat karena atas dasar prestasi Pemerintah Kabupaten Bandung, sehingga total untuk yang persediaan anggaran untuk menghadapi inflasi sekitar Rp 31 miliar,” katanya.
Bupati Bandung berharap dengan adanya intervensi APBD Kabupaten Bandung ini bisa membantu masyarakat Kabupaten Bandung, di antaranya melalui program rutilahu (rumah tidak layak huni), padat karya dan program-program lainnya.
“Sembako juga nanti akan diberikan juga untuk buruh, untuk pekerja-pekerja lainnya dan masyarakat yang belum mendapatkan penghasilan atau bekerja tetap. Kita siapkan program padat karya,” pungkasnya.
Editor & Penerbit : Den.Mj