Sorotrakyat.com | Jakarta – “Imajinasi sangat penting bagi kehidupan setiap orang”, dengan imajinasi itulah kreativitas dan semangat mencapai impian terasah dan terbentuk. Semangat ini ingin ditularkan remaja-remaja Masjid An Nur, Perumahan Puri Gading Cluster Vila Besakih, yang tergabung dalam wadah Numazteen, kependekan dari An Nur Amazing Teenager.
“Untuk menanamkan semangat imajinasi itu, teman-teman Numazteen sepakat memilih kegiatan mendongeng sebagai bentuk perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Arhamni Ramadhana, anggota Numazteen yang ditunjuk sebagai ketua panitia peringatan maulid, Sabtu, 8 Oktober. Dongeng ditujukan untuk anak-anak berusia Taman Kanak-Kanak (TK) sampai dengan Sekolah Dasar (SD).
Menurut Naufal Putra Rakansyah, Ketua Numazteen, kegiatan-kegiatan keagamaan seperti maulid nabi memang salah satu agenda rutin. “Sesuai visi yang sudah ditetapkan, Numazteen ingin menjadikan remaja masjid An Nur sebagai generasi berakhlak, kreatif dan bersolidaritas tinggi,” katanya.
Misi yang paling utama, menurutnya, Numazteen ingin menjadi wadah silaturahmi yang baik dan menebar manfaat antara pengurus remaja masjid, Dewan Kemakmuran Masjid dan masyarakat sekitar.
Selain dihadiri putra-putri warga perumahan Villa Besakih, kegiatan yang berlangsung di ruang utama masjid An Nur itu juga hadiri beberapa anak dari keluarga pra sejahtera binaan Rumah Pintar Aisha, Jatibening Baru, Pondok Gede, Bekasi.
“Anak-anak senang dan acara ini bagus sekali buat mereka,” kata Randy Ariyanto Wibowo, pendiri Rumah Pintar Aisha yang turut menyimak keseruan anak-anak mendengarkan dongeng bertema “Mengikuti Jejak Rosulullah dalam Bercita-cita”.
Bersama Kak Qory dan Alle
“Materi tentang cita-cita memang menarik dan perlu disampaikan pada anak-anak,” ujar Kak Qory, pendongeng dari Komunitas Kampung Dongeng yang menjadi pemateri pada kegiatan tersebut. Lulusan program PAUD Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini mengemas pesan positif teladan nabi melalui kisah seorang anak yatim piatu yang penuh semangat menjalani tantangan hidup.
Pendongeng yang pernah membantu program rehabilitasi korban gempa Lombok tahun 2018 ini mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan Numazteen. Ia menekankan pentingnya cita-cita, semangat hidup dan kejujuran.(*)
Editor & Penerbit : Den.Mj