Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melatih para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bogor yang dilangsungkan di Hotel Bogor Valley, Tanah Sareal, Selasa (13/12/2022).
Pelatihan yang juga bekerjasama dengan Komunitas Perempuan Peduli Sosial (KPPAS) ini dibuka langsung Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo, Hari Budiarto dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.
Hari mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ini mempunyai program unggulan. Dan program ini merupakan program unggulan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika berupa digital leadership academic (DLA).
Di dalam program ini, kata Hari, memiliki tujuh segmen akademi. Dengan konsep meniru perguruan tinggi untuk bisa memberikan pengetahuan di bidang pemanfaatan dan penggunaan teknologi digital, dikhususkan untuk para pelaku usaha konvensional.
“Kemudian setelah selesai pelatihan mereka kita berikan sertifikasi secara internasional. Biayanya semua ditanggung oleh Kementerian Kominfo. Sehingga mereka bisa bekerja di internasional di perusahaan perusahaan global, karena sudah mempunyai sertifikat internasional,” kata Hari.
Pelatihan digitalisasi ini, sambung Hari, sebagai pengetahuan untuk membedakan pemasaran bisa dan digital. Para peserta dilatih bagaimana menganalisa media sosial sebagai platform pemasaran produk mereka.
“Kemudian bapak ibu akan dilatih tentang finansial digital, karena pembukuan atau keuangan itu harus dicatat. Kita biasa catat di kertas atau di buku kemudian bukunya hilang. Maka kita hilang catatan kita bagaimana laba rugi, masuk keluar dan sebagainya. Maka itu bapak ibu dilatih untuk menggunakan suatu aplikasi yang berbasis mobile,” ujarnya.
Tak berhenti sampai disitu, para pelaku UMKM juga dilatih bagaimana cara mendokumentasikan produk mereka dengan baik. Di era digital ini, konten visual sangat mendukung terciptanya peluang pasar
“Sekarang kita hidup di dua dunia yang saling berhubungan. Maka pelatihan ini melatih bapak ibu untuk menjadi pemain di dunia digital. Diharapkan peserta bisa memahami apa itu digital dan bisa meningkatkan kesejahteraan, karena sekarang kita sudah masuk ke era ekonomi digital. Ekonomi digital adalah ekonomi yang menyatukan dunia nyata dengan dunia digital,” jelasnya.
Dit tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, dua tahun masa pandemi membuat perekonomian di Kota Bogor berubah. Banyak para pelaku usaha yang justru muncul dengan ide – ide kreatifnya. Contoh healty food.
“Healty food menduduki rangking pertama pada saat kita mengalami pandemi. Dimana masyarakat punya keinginan untuk hidup sehat dan kesadaran itu timbul pada saat pandemi dan dilakukan secara digital,” jelas Dedie.
Selain healty food, produk paling laris adalah sporting equipment dan tanaman hias. Dimana arus jual beli keduanya cukup deras di masa pandemi.
Jika berbicara tentang UMKM, memang disaat pandemi dimana usaha menengah dan besar itu banyak yang mengalami kolaps. Ternyata pertumbuhan UMKM yang meningkat dan menjadi satu bentuk ketahanan ekonomi keluarga yang paling bisa diandalkan.
“Kami sangat berharap ke depan program pelatihan ini dilaksanakan lagi lebih banyak lagi pesertanya. Jangan hanya 100.000, kalau bisa semua masyarakat pada tahu bagaimana transformasi digital dan punya kesempatan yang sama untuk berkiprah. Dan tentu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat supaya masyarakat Kota Bogor tambah bahagia,” harap Dedie. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj