Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Tahapan proses pembangunan jembatan Otto Iskandardinata (Otista), Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor resmi dimulai dan saat ini memasuki tahapan sosialisasi.
Bersama Forkompinda Kota Bogor, Wali Kota Bogor, Bima Arya beserta jajaran melakukan ekspose dan sosialisasi kepada masyarakat melalui media massa, dan siaran langsung di Instagram Pemerintah Kota Bogor yang dilaksanakan di Jalan Otto Iskandardinata, Rabu (19/4/2023) sore.
Jembatan Otista ini adalah salah satu titik kemacetan di Kota Bogor yang diilustrasikan seperti leher botol sehingga terjadi bottlenecking. Rencananya, jalan akan ditutup karena pembangunan fisik mulai 1 Mei hingga 8 Desember 2023.
Untuk mengatasi itu, Bima Arya menyampaikan berdasarkan kajian maka tidak ada pilihan lain kecuali melebarkan jembatan Otista untuk melancarkan arus lalu lintas.
Awalnya, ke kegiatan pelebaran jembatan Otista ini sudah akan dilakukan tahun 2021 lalu. Tapi ditunda karena ada proses rasionalisasi sehubungan dengan sumber bantuan berasal dari dana bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat.
“Jadi waktu itu sudah akan dilakukan, tetapi karena terjadi rasionalisasi maka ditunda. Dan Alhamdulillah tahun ini diselenggarakan kegiatan tersebut,” ujarnya.
Pembangunan jembatan Otista ini bersumber dari dana bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat dengan nilai Rp 49.066.819.311.00 tahun anggaran 2023 yang sudah dilelang dan dimenangkan oleh PT Mina Fajar Abadi dengan masa kerja 235 hari kalender.
“Sempat ada masa sanggah sekali, tapi tidak berlanjut pada masa sanggah banding, jadi prosesnya sudah sesuai menurut hukum dan sudah dilakukan penandatanganan kontrak dengan Pemkot,” katanya.
Saat ini lanjut Bima Arya, kegiatan sudah resmi dimulai sejak 18 April 2023 dan sudah dilakukan rapat koordinasi teknis pengerjaan.
Penutupan Jalan dan Rekayasa Lalu Lintas
Secara terbuka Forkompinda menyampaikan kepada seluruh masyarakat pengguna jalan, jalan yang melintasi Otista akan ditutup pada Senin, 1 Mei 2023.
“Jadi hari Senin, 1 Mei 2023 ini mulai ditutup, akan dikerjakan oleh kontraktor dan ditargetkan selesai di tanggal 8 Desember 2023. Dan penting kepada warga Bogor semua untuk menyesuaikan selama jembatan Otista ini ditutup, maka akan ada pengalihan arus lalu lintas,” kata Bima Arya.
Rute rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan sehubungan dengan penutupan jembatan Otista di Jalan Otto Iskandardinata sehingga kendaraan dari arah Tugu Kujang tidak bisa melintasi jembatan menuju arah Lawang Suryakencana.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menyampaikan, pihak kepolisian siap untuk mengamankan program dari pemerintah kota untuk melakukan rekayasa lalu lintas.
Pengalihan arus lalu lintas akan diberlakukan di beberapa titik sebagai rekayasa lalu lintas saat penutupan Jembatan Otista, sehingga kendaraan dari arah Tugu Kujang tidak bisa langsung menuju arah Lawang Suryakencana.
Pengalihan arus diberlakukan untuk kendaraan dari arah Keluar Tol Bogor di Terminal Baranangsiang yang akan menuju Jalan Suryakencana – Jalan Ir H Djuanda – Mal BTM, di belokan ke kiri menuju arah Bundaran Sukasari – Belok Kanan ke Jalan Siliwangi – belok kiri di seberang PDAM ke arah Jalan Lawang Gintung – kemudian bisa lurus menuju Jalan Pahlawan – Empang – Mal BTM – Balai Kota Bogor atau belok ke kanan menuju Jalan Batutulis (NV Sidik/ Simpang Ahoy), kemudian belok ke kiri ke arah Jalan Suryakencana (yang akan dibuat satu jalur ke arah Kebun Raya Bogor) atau belok kanan kembali ke Sukasari atau Jalan Pajajaran.
“Jadi untuk Simpang Ahoy yang semula tidak aktif itu diaktifkan kembali. Jadi kendaraan itu bisa kekiri dan ke kanan ya,” ujar Kapolresta, Kombes Pol Bismo.
Selain itu, kendaraan dari arah keluar Tol Bogor di Terminal Baranangsiang juga bisa belok ke kanan menuju arah Tugu Kujang lurus menuju Jalan Pajajaran arah Poliklinik Afiat – PMI – Rumah Sakit Siloam hingga ke arah Simpang Lodaya – Simpang Bantarjati – Plaza Jambu Dua – Jalan KS Tubun.
“Di Tugu Kujang itu lampu merahnya akan diaktifkan kembali menuju arah PMI, kemudian di Simpang RS PMI tetap bisa keluar masuk. Kemudian di RS Siloam itu ada Jalan Malabar 1 dan Malabar 2. Nah Jalan Malabar 1 yang semula keluar dibikin masuk dan Malabar 2 yang semula masuk menjadi keluar ya,” ujarnya.
Untuk Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pemuda, kemudian Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Jalak Harupat semua normal atau tidak ada pengalihan arus kendaraan.
“Peralatan pengalihan arus ini nanti ada seperti barier yang kita perlukan, traffic con kita perlukan, rambu penunjuk arah dan sosialisasi masif akan terus kita lakukan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan, arus lalu lintas di jalan Kota Bogor tidak ada perubahan secara signifikan.
“Jadi yang lebih banyak perubahan di Jalan Pajajaran dan Suryakancana,” ujarnya.
Dandim 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Ali Akhwan mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung bersama program pemerintah terkait kelancaran Kota Bogor ke depan dari sisi lalu lintas.
Ia meminta agar jika ada kendala atau dinamika yang dihadapi masyarakat bisa disampaikan melalui bilik aduan yang disediakan Pemkot, seperti yang disampaikan Wali Kota Bogor.
“Sehingga akan berjalan lancar dan setelah selesai ini dapat dirasakan manfaatnya ke depan oleh masyarakat secara luas,” katanya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj