Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Dalam sebuah acara yang berlangsung dengan lancar dan sukses, Dede Suhendar Dinata resmi dilantik sebagai Ketua Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PELTI) Kota Bogor untuk periode 2023-2028. Bogor, (11/6/2023).
Pelantikan ini diharapkan dapat membawa perkembangan yang baik bagi olahraga tenis di Kota Bogor ke depannya. Acara tersebut berlangsung di Jl. Komp. Brimob Polri Utama, Cibuluh, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.
Kehadiran Dede Suhendar Dinata sebagai Ketua PELTI Kota Bogor disambut positif oleh para tamu undangan. Mereka berharap bahwa kepemimpinan baru ini akan menjadikan PELTI Kota Bogor sebagai pusat kegiatan tenis yang aktif dan berprestasi. Komitmen yang diungkapkan oleh Ketua PELTI Kota Bogor juga mendapatkan apresiasi yang tinggi.
Para tamu undangan percaya bahwa dengan kolaborasi dan efektivitas kerja dari Ketua PELTI Kota Bogor beserta seluruh pengurusnya, tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Acara pelantikan ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting dalam dunia tenis. Salah satunya adalah Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PELTI Jawa Barat, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS.
Selain itu, hadir pula Sekretaris Umum PELTI Jabar, Yusuf Effendi, perwakilan KONI Kota Bogor, Sekum KONI Kota Bogor, Benhard, dan Kabid Prestasi Dispora Kota Bogor, Danny Suhendar. Keberadaan mereka menunjukkan dukungan dan antusiasme dalam memajukan olahraga tenis di Kota Bogor, diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet muda berbakat yang dapat mewakili Kota Bogor dalam kompetisi tenis tingkat daerah, nasional maupun internasional.
Kehadiran seluruh pengurus PELTI Kota Bogor dalam acara ini juga menjadi bukti komitmen mereka untuk mendorong perkembangan tenis di wilayah tersebut. Dengan sinergi dan kerjasama yang baik antara Ketua PELTI Kota Bogor, pengurus, dan seluruh pihak terkait, diharapkan Kota Bogor akan menjadi tempat yang subur bagi tumbuh kembangnya bakat-bakat tenis masa depan.
Ketua PELTI Kota Bogor, Dede Suhendar Dinata, menyampaikan dengan kepempimpinan saat ini, dirinya akan melakukan pembinaan mulai dari usia dini agar terjadi regenerasi di dalam tubuh PELTI.
” Alhamdulilah, dengan terpilihnya ini menjadi suatu tantangan, apalagi tahun 2026 kota bogor menjadi tuan rumah PORPROV (Pekan Olah Raga Provinsi), dimana yang sebelumnya kita sudah mempersiapkan atlet-atlet Kota Bogor dari usia 15 tahun, dan masih ada 3 tahun ke depan untuk memberikan hasil terbaiknya memborong mendali emas di tahun 2026,” ujar Dede Suhendar yang juga mantan Atlet tenis Nasional.
Disisi lain, Sekum KONI Kota Bogor, Benhard Nicolas Lumowa, menyerukan harapannya agar PELTI Kota Bogor dapat menorehkan prestasi dan mengharumkan Kota Bogor.
“Mudah-mudahan dengan pengurus yang baru ini, harapan kami prestasi PELTI Kota Bogor bisa terus meningkat dari pada yang sebelumnya, dan terus dapat mulai membina atlet-atlet muda untuk bisa sampai ke jenjang Internasional,” Ungkap Benhard.
Senada demikian, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PELTI Jawa Barat, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS. menegaskan bahwa pelantikan ini merupakan poros penting dalam mencapai prestasi dunia tenis Kota Bogor, dan dirinya mengharapkan terciptanya bibit-bibit muda baru yang berpotensi di masa depan.
” Ini merupakan tonggak yang sangat penting supaya prestasi bisa tercapai, tidak akan ada prestasi bila tidak ada pengurusnya, dan saya menggunakan kalimat yang sangat mendasar sekali. Kemudian juga, Saya sangat menarik dan mendukung penuh bahwa prestasi dihasilkan melalui proses. Jadi saya katakan hari ini, penting pengurus dilantik, pengurus itu akan melakukan proses pembinaan dimana setelah itu akan menghasilkan suatu prestasi.” Ucap Prof. Wawan .
Lebih lanjut, Dirinya menginstruksikan agar ke depannya para pengurus dapan melakukan pembinaan dari usia dini atau minimal di jenjang sekolah dasar.
“Kebetulan di Pengprov Pelti Jabar dari sejak saya pertama kali memimpin selalu mendengungkan dan mengarahkan semua Pengcab, Pengkot karena atlet ada di pengkot dan klubnya ada di sana juga untuk melakukan pembinaan dari usia dini. Sehingga di beberapa kota dan Kabupaten waktu itu pelantikan itu bersamaan dengan kontrak kerjasama dengan kepala sekolah SD tapi di sini saya percaya karena PERDAnya sudah begitu tidak perlu ada kontrak pasti sudah pasti jalan di tempat lain belum ada sehingga pembinaan sosialisasi,” pungkasnya. (Ry/DR)
Editor & Penerbit : Den.Mj