Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Opini – Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Manusia akan berfungsi dengan baik ketika orang lain memberikan feedback atau rasa kenyamanan. Apabila tidak memiliki sosok yang bisa diandalkan, pengganti yang bisa memenuhi sosok tersebut pada zaman sekarang ini adalah ponsel.
Seperti yang disampaikan oleh Ivani Valerine Silalahi Mahasiswi dari Sekolah Vokasi IPB University Program Studi Komunikasi Digital dan Media, kepada redaksi Media Sorotrakyat.com menyampaikan bahwa pada zaman sekarang, handphone sudah menjadi kebutuhan hampir setiap orang. Bahkan setiap jam dan setiap menit, orang terlihat sangat terikat erat. Handphone membawa banyak perubahan dan hal-hal positif, tergantung penggunanya.
Tetapi penggunaan handphone secara positif hanya 20 persen saja, sisanya
digunakan untuk hal-hal yang negatif. Penggunaan handphone secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan handphone seperti, menggunakan sambil di cas, baterai sering cepat habis, dan lain-lain.
Nomophobia adalah rasa takut jika berada jauh dari smartphone, nomophobia biasa dialami bagi seseorang yang tidak terhubung dengan ponsel. Ketika seseorang sudah mengalami nomophobia, mereka akan mengalami insomnia (sulit tidur).
Untuk mengurangi dan mencegah hal-hal ini terjadi pada seorang remaja, sebuah perusahaan yoghurt di New York mengadakan Detox Digital yang berguna untuk membimbing masyarakat menuju perubahan positif dan mengajak mereka untuk menilai manfaat dari hidup bebas digital.
Handphone dapat mengganggu kesehatan
Faktanya, rata-rata orang menghabiskan waktunya sebanyak 8-10 jam di ponsel dalam sehari. Handphone juga dapat mengganggu kesehatan jika digunakan secara berlebihan, dilansir dari www.sehatq.com, salah satu dampak negatif untuk kesehatan yaitu memicu sakit mata, mengganggu siklus tidur, memicu sakit leher, meningkatkan risiko tertular infeksi hingga meningkatkan risiko kanker. Keseringan bermain handphone bisa mengalami kecanduan yang berpengaruh pada kesehatan mental.
Dilansir dari Indonesiabaik.id, hasil survei penggunaan TIK serta implikasinya terhadap aspek sosial budaya di Indonesia menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia sudah memiliki smartphone. Jumlahnya hampir mencapai 2/3 dari total penduduk Indonesia bahkan dua kali lipat dibandingkan dengan yang tidak memiliki smartphone.
Perusahaan Siggi’s Menawarkan Uang Tunai
Siggi’s Dairy adalah sebuah perusahaan yang menjual yoghurt secara lokal di New York, sebelum diluncurkan di toko Whole Foods Market di seluruh Amerika Serikat pada tahun 2008 yang didirikan oleh warga Islandia Siggi’s Hilmarsson pada tahun 2006.
Perusahaan asal Islandia ini, menawarkan uang 10.000 dollar AS atau sekitar Rp 158 juta bagi seseorang yang tertarik tidak menggunakan ponsel selama sebulan atau 30 hari. Selain uang tunai, pemenang detoks digital juga berhak mendapatkan ponsel flip kuno, kotak kunci smartphone, kartu sim prabayar selama satu bulan dan yoghurt siggi’s selama 3 bulan.
Pendaftaran program detoks digital dimulai 17 Januari 2024 – 31 Januari 2024 dan setiap pendaftar juga diwajibkan menulis esai sepanjang 100-500 kata yang berisi alasan dan dan dampak positif dari digital detox yang selaras dengan filosofi Siggi’s, yaitu live simple and less sets your free. Kontes detoks digital dibuka tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Namun terdapat beberapa syarat bagi seseorang yang mengikuti tantangan detoks digital 30 hari seperti, penduduk di 50 negara bagian Amerika Serikat, termasuk District of Columbia, peserta yang mendaftar berusia 18 tahun ke atas dan peserta wajib tinggal di lokasi dengan
akses internet.
Kontes Detoks Digital
Detoks digital (digital detox) adalah moment saat seseorang memutuskan tidak menggunakan perangkat teknologi (smartphone, laptop, dan jenis gadget lainnya) untuk sementara waktu.
Siggi’s mengatakan salah satu distraksi terbesar dalam hidup ini adalah penggunaan handphone. Maka dari itu, Siggi’s membuat program ‘digital detox’ bernama “Dry January”.
Perusahaan yoghurt ini juga meyakini bahwa dengan mengurangi gangguan digital terutama dari perangkat handphone dapat membawa kehidupan yang lebih memuaskan.
Siggi’s menyampaikan bahwa tantangan detoks digital ini bertujuan untuk menunjukkan manfaat detoks digital dan memulai kebiasaan baru bagi orang-orang dan membantu masyarakat kembali ke hal-hal dasar, seperti menggunakan ponsel lipat.
“Kami percaya pada kekuatan menjalani hidup lebih sederhana dengan lebih sedikit gangguan. salah satu gangguan terbesar dalam hidup kita saat ini adalah ponsel,” dikutip dari laman resminya.
Handphone adalah bentuk dari teknologi digital yang mempunyai fungsi banyak bagi kehidupan sehari-hari manusia. Handphone juga memiliki dampak positif dan negatifnya.
Walaupun dampak negatifnya lebih dominan dibandingkan dampak positifnya dari segi kesehatan. Program detoks digital yang diadakan oleh perusahaan Siggi’s, sangat baik untuk diadakan agar penduduknya tidak selalu bergantung pada ponsel dan agar dapat memulai kehidupan yang sederhana dan lebih memuaskan.
Gen Z adalah penerus bangsa yang seharusnya dapat lebih bijak lagi dalam menggunakan ponsel. Untuk meningkatkan kesehatan
remaja, kita dapat mengurangi atau membatasi waktu layar pada ponsel kita. Banyak hal baik yang dapat kita lakukan sebagai remaja, tanpa harus menggunakan ponsel. (Red)
Editor & Penerbit: Den.Mj