Siap Hadapi Indonesia Emas 2045: Mampukah Lulusan UIKA Jadi Pahlawan Bangsa atau Pengangguran Terdidik?

Acara para wisudawan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) angkatan ke-78. Rabu 17 Juli 2024.

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menyematkan harapan besar di pundak para wisudawan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) angkatan ke-78. Beliau berpesan agar mereka terus mengasah diri dan mempersiapkan diri untuk menyambut Indonesia Emas di tahun 2045.

Di era digital yang penuh tantangan ini, Syarifah meyakini bahwa para lulusan UIKA harus mampu beradaptasi dan bersaing. Ilmu yang diperoleh selama perkuliahan diharapkan dapat menjadi bekal untuk membangun bangsa dan berkontribusi bagi kemajuan Kota Bogor.

Menapaki era Indonesia Emas, bonus demografi menjadi peluang emas yang tak boleh dilewatkan. Generasi muda, termasuk para wisudawan UIKA, didorong untuk menjadi individu yang produktif dan inovatif. Kolaborasi dan sinergi antara UIKA dan pemerintah daerah pun menjadi kunci utama dalam mewujudkan cita-cita bersama.

Syarifah meyakini bahwa UIKA, sebagai sumber ide dan gagasan cemerlang, dapat melahirkan pahlawan-pahlawan bangsa yang siap membawa perubahan. Ia pun mengajak seluruh civitas akademika UIKA untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan di Kota Bogor, seperti kemiskinan, stunting, anak putus sekolah, dan pengangguran.

Prestasi membanggakan UIKA yang menduduki peringkat ke-10 perguruan tinggi swasta terbaik di Jawa Barat dan peringkat pertama di Bogor Raya menjadi bukti nyata kualitas pendidikan yang ditawarkan. Syarifah berharap para wisudawan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mengabdikan ilmunya untuk kemajuan Kota Bogor.

Ditempat terpisah pemerhati sekaligus praktisi pendidikan Profesor Kehormatan dari Instituto Educando Par A Paz Brazil atas metode shifting paradigma VMP, Kun Nurachadijat saat diwawancarai awak media sorotrakyat.com mengenai mampukah wisudawan UIKA menjadi pahlawan bangsa dan mengantarkan Indonesia menuju gerbang Emas 2045?.

“Jawabannya terletak di tangan mereka sendiri. Dengan kegigihan, tekad, dan semangat pantang menyerah, para wisudawan UIKA dapat menjadi agen perubahan dan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara. Geser Paradigma dari paradigma tradisional nan sarat egosentrisme merasa paling benar dan suci sendiri ke paradigma yang sejalan dengan hukum alam sehingga bisa menjadi Pahlawan Sholeh Iskandar di Milenial lll,” ucapnya.

Kun juga menekankan peran penting UIKA dalam mempersiapkan generasi muda untuk Indonesia Emas 2045. Dan mengingatkan di usia-usia menjelang dewasa, jangan sampai salah memilih mentor atau role model.

“Bila salah bergaul di usia-usia itu, alih-alih di 2045 Indonesia Emas, malah menjadi Indonesia Cemas,!” tegas tokoh yang sempat mencalonkan diri menjadi balon Cawalkot Bogor perseorangan di 2008 silam ini.

“Diberikan penekanan pada pentingnya kolaborasi antara UIKA dan pemerintah daerah untuk mencapai tujuan bersama,” ujar nya.

Ia juga mengajak kepada para wisudawan untuk terus belajar, berkarya, serta mengabdikan diri untuk bangsa dan negara. Wisuda UIKA ke-78 bukan hanya momen penanda kelulusan, tetapi juga awal dari perjalanan baru para wisudawan untuk menggapai mimpi dan cita-cita mereka. Dengan semangat pantang menyerah, kolaborasi, dan inovasi, para wisudawan UIKA diharapkan dapat menjadi pahlawan bangsa dan mengantarkan Indonesia menuju gerbang Emas 2045. (DR)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Exit mobile version