Ribuan Warga Bogor Tolak Paksa Pembangunan MIAH, Konflik Berlarut Sejak 7 Tahun

Ribuan Warga Bogor Tolak Paksa Pembangunan MIAH, Konflik Sosial Berlarut Sejak 7 Tahun

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Polemik pembangunan Masjid Imam Ahmad Bin Hambal (MIAH) di Jalan Kolonel Ahmad Syam, Kota Bogor, kembali memanas. Ribuan warga Bogor dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi besar-besaran pada Rabu (4/9), menolak keras upaya paksa pihak kontraktor Yayasan MIAH untuk melanjutkan pembangunan.

Aksi damai yang berlangsung sejak pagi ini diwarnai dengan orasi-orasi lantang yang menyuarakan penolakan terhadap pembangunan MIAH. Para peserta aksi, yang sebagian besar merupakan warga sekitar dan tokoh agama, menegaskan pendirian mereka untuk tetap menolak pembangunan MIAH sampai kapan pun.

“Kami tidak akan pernah menyerah untuk mempertahankan hak kami dan menolak pembangunan MIAH. Lokasi ini sudah jelas bukan tempat yang tepat untuk membangun MIAH, apalagi dengan adanya potensi konflik sosial yang berkepanjangan,” tegas R.KH. Inayatullah (Mama H. Dado), tokoh agama yang memimpin aksi.

Konflik terkait pembangunan MIAH ini telah berlangsung selama kurang lebih 7 tahun. Warga sekitar dan berbagai elemen masyarakat menolak pembangunan tersebut dengan alasan adanya potensi konflik sosial dan pelanggaran terhadap surat keputusan dua menteri.

“Kami khawatir pembangunan Yayasan MIAH akan memicu perpecahan di tengah masyarakat. Selain itu, lokasi yang dipilih juga berdekatan dengan masjid yang sudah ada sejak lama,” ujar R.KH. Abdul Aziz salah satu tokoh ulama setempat.

Salah satu alasan utama penolakan terhadap MIAH adalah diketahui bahwa yayasan tersebut mengajarkan paham yang menyimpang. Hal ini membuat masyarakat khawatir akan terjadinya perpecahan dan radikalisme di tengah masyarakat.

“Kami menolak segala bentuk ajaran yang memecah belah umat. Kami ingin hidup rukun dan damai,” tegas H. Jumpa peserta aksi lainnya.

Aksi penolakan pembangunan MIAH ini mendapat dukungan dari berbagai Majelis Sholawat, organisasi masyarakat (ormas) seperti Pemuda Pancasila, LMPI, Aliansi Budaya Jawa Barat, Banser, Sapu Jagat, BBRP, para tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Hadir pula perwakilan dari Garda Jawara Silat (GJS) yang menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan warga.

“Kami siap mendukung penuh perjuangan warga untuk menolak pembangunan MIAH. Kami tidak akan membiarkan adanya upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Ketua Umum GJS, Ki Ismail Al Jufri.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Yayasan MIAH belum memberikan keterangan resmi terkait aksi penolakan yang dilakukan oleh warga Bogor.

Editor & Penerbit: Den.Mj

Exit mobile version