banner 720x90

Wali Kota Bogor Pasang Badan: Sikat Habis’ Premanisme, Miras, Narkoba di Ruang Publik!

Komitmen Dedie Rachim Ciptakan Ruang Publik yang Aman untuk Masyarakat, Sikat Habis' Premanisme, Miras dan Narkoba.
banner 468x60

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Alun-alun Kota Bogor yang biasanya dipenuhi kehangatan Halal Bihalal pada Selasa (8/4/2025) mendadak menjadi panggung deklarasi ‘perang’ terhadap masalah krusial yang menggerogoti kenyamanan dan keamanan warganya. Di hadapan ribuan masyarakat, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dengan nada tegas menyampaikan komitmen Pemkot untuk memastikan setiap sudut ruang publik di Kota Hujan ini aman, nyaman, dan sehat – bebas dari cengkeraman premanisme, jeratan miras, dan bahaya narkoba.

Lebih dari sekadar silaturahmi Idul Fitri, acara Halal Bihalal Tingkat Kota Bogor ini menjadi momentum penting bagi Dedie Rachim untuk membuka ‘kartu truf’ Pemkot dalam memberantas penyakit masyarakat. Ia tak menampik adanya peningkatan angka kriminalitas di Bogor yang mirisnya dipicu oleh penyalahgunaan narkoba dan minuman keras.

“Sejak awal saya mengemban amanah bersama Kang Jenal (Wakil Wali Kota), kami langsung tancap gas! Satgas Pemberantasan Premanisme kami bentuk dan bergerak setiap hari. Ini bukan sekadar penertiban biasa, ini adalah operasi senyap untuk mewujudkan Bogor yang lebih sehat, maju, dan sejahtera,” seru Dedie Rachim, disambut antusiasme warga.

Mengamini instruksi tegas dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Satgas Pemberantasan Premanisme Kota Bogor fokus pada penumpasan akar masalah: peredaran miras ilegal dan penyalahgunaan narkotika. Langkah ini bukan hanya respons sesaat, melainkan strategi jangka panjang untuk memutus mata rantai kejahatan.

Dedie Rachim juga menyoroti prioritas kemanusiaan Pemkot: melindungi kelompok rentan seperti anak-anak dan kaum perempuan dari potensi ancaman di ruang publik. Salah satu kebijakan kontroversial namun tegas yang diambil adalah pelarangan aktivitas mengamen di angkutan umum dan tempat makan.

“Kita tidak ingin lagi melihat anak-anak yang seharusnya belajar, justru terpaksa mengamen di bawah tekanan. Ibu-ibu yang berbelanja pun harus merasa aman, tanpa ada ‘teror’ dari pengamen yang memaksa,” tegasnya. Sebagai solusi win-win solution, Pemkot Bogor melalui Disperumkim akan menyediakan “zona kreatif” khusus bagi para seniman di taman-taman kota, memberikan ruang berekspresi yang layak dan terorganisir.

Tak hanya keamanan, perlindungan ekonomi rakyat juga menjadi fokus utama. Dedie Rachim menegaskan bahwa seluruh aktivitas jual beli harus berpusat di 14 pasar resmi Kota Bogor yang menampung sekitar 9.000 pedagang kios. Langkah ini bertujuan untuk melindungi pedagang legal dari persaingan tidak sehat.

“Para PKL tidak akan kami biarkan berjuang sendiri. Kita akan fasilitasi mereka untuk ‘naik kelas’, masuk ke pasar-pasar resmi dengan program pemberdayaan. Ini adalah wujud komitmen kami untuk menggerakkan roda ekonomi kerakyatan secara adil,” tandasnya.

Di penghujung sambutannya, Dedie Rachim menyentil isu krusial lainnya: pengelolaan sampah rumah tangga. Dengan produksi sampah Kota Bogor yang mencapai lebih dari 800 ton per hari, partisipasi aktif warga menjadi kunci.

“Mari kita mulai revolusi kecil dari rumah kita sendiri. Pilahlah sampah! Sampah yang terpilah bukan lagi momok, melainkan potensi ekonomi yang bisa kita manfaatkan. Ini adalah kontribusi nyata kita untuk menjaga keindahan dan kesehatan lingkungan Kota Bogor,” pungkasnya.

Dengan gebrakan-gebrakan berani ini, Wali Kota Dedie Rachim tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga mengukir komitmen nyata untuk menjadikan Kota Bogor sebagai ruang publik yang benar-benar aman, nyaman, dan sehat bagi seluruh warganya. Langkah-langkah tegas ini diharapkan mampu menarik perhatian publik dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan serta calon investor yang mengedepankan kualitas hidup dan keamanan.

(DR)

Editor & Penerbit: Den.Mj

banner 728x90
Exit mobile version