Sorotrakyat.com | Jakarta – Gelombang semangat perubahan datang dari kalangan mahasiswa! Presidium Nasional BEM PTMA Zona III, Wildan Mutaqin, bersama perwakilan BEM PTMA Zona III (UM Tangerang, UM Bandung, ITB Ahmad Dahlan, IBM) menggelar audiensi penting dengan Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmadi Tawalla. Pertemuan ini bukan sekadar dialog, melainkan aksi nyata dalam memperkuat perlindungan bagi para pahlawan devisa.
Bak gayung bersambut, Wildan dan rekan-rekannya tidak hanya menyuarakan aspirasi, tetapi juga menyerahkan naskah akademik visioner berjudul “Transformasi Pelindungan PMI (Pekerja Migran Indonesia): Membangun Sistem Digitalisasi dan Pendampingan Berkelanjutan.” Kontribusi intelektual ini menjadi bukti konkret kepedulian mahasiswa terhadap isu krusial pekerja migran.
“Era digital adalah keniscayaan, termasuk dalam sistem pelindungan PMI. Kami mengusulkan sistem yang transparan, terintegrasi, dan hadir mendampingi PMI di setiap tahap,” tegas Wildan, menyuarakan harapan akan perubahan yang signifikan.
Gagasan brilian ini merangkum penguatan sistem informasi berbasis teknologi, pembentukan tim pendamping komunitas yang solid, serta kolaborasi strategis lintas sektor, merangkul dunia pendidikan, organisasi mahasiswa, hingga lembaga hukum.
Respon positif langsung datang dari Wakil Menteri Dzulfikar. “Kontribusi nyata dari teman-teman mahasiswa BEM PTMA ZONA III ini sangat relevan. Kami terbuka lebar untuk kolaborasi, mewujudkan sistem pelindungan yang lebih partisipatif dan berkelanjutan. Mahasiswa adalah jembatan penting informasi, edukasi, dan pendampingan di akar rumput,” pujinya.
Pertemuan ini menjadi tonggak penting sinergi antara pemerintah dan mahasiswa, sebuah langkah pasti menuju solusi nyata bagi pekerja migran. “Totalitas Untuk Indonesia Raya,” pungkas Dzulfikar, mengakhiri pertemuan yang penuh harapan.