Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Jaringan Serikat Buruh Global Pou Chen, sebuah aliansi yang menggerakkan dialog sosial di seluruh dunia, memilih Kota Bogor sebagai tuan rumah pertemuan strategis tahunan ke-4 mereka. Pertemuan yang digelar pada 28-29 Agustus 2025 ini menjadi panggung bagi para perwakilan serikat buruh untuk merumuskan strategi bersama dan memperkuat fondasi hak pekerja di seluruh rantai pasok global.
Dalam wawancara eksklusif dengan Sorotrakyat.com, Iwan Kusmawan, S.H., Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN) sekaligus Presiden IndustriALL Global Union untuk Indonesia, menegaskan pentingnya pertemuan ini. “Ini bukan hanya sekadar pertemuan, melainkan bukti nyata kuatnya solidaritas internasional serikat buruh. Solidaritas adalah kunci utama kita dalam menghadapi tantangan industri yang terus berubah,” tegasnya.
Agenda pertemuan hari pertama berfokus pada pembaruan informasi terkini dari jaringan serikat buruh Pou Chen. Sesi ini juga diwarnai dengan presentasi langsung dari manajemen Pou Chen, yang memberikan gambaran transparan mengenai performa finansial dan kondisi hubungan industrial.
Diskusi mendalam tentang uji tuntas hak asasi manusia (Human Rights Due Diligence) menjadi sorotan utama. Jaringan Serikat Buruh Global Pou Chen berkomitmen untuk memastikan setiap pekerja memiliki peran yang berarti dan hak-haknya dijamin.
Iwan Kusmawan menambahkan, peran serikat buruh sangat krusial dalam memastikan standar ketenagakerjaan yang adil dan bermartabat. “Kita tidak bisa hanya menunggu. Serikat buruh harus proaktif dalam mewujudkan lingkungan kerja yang layak dan aman bagi semua,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Bidang Hubungan Internasional dan Jaringan DPP SPN, Eko Purwantoro, S.T., menyoroti peran strategis keterlibatan brand dalam forum ini. “Selain menghadirkan perwakilan manajemen Pou Chen, kita juga mengundang pihak brand. Hari ini hadir perwakilan dari Adidas South East ASEAN serta VF Corporation sebagai induk sejumlah merek ternama,” jelas Eko.
“Dialog ini cukup konstruktif karena serikat pekerja menyampaikan presentasi dan langsung mendapat tanggapan dari pihak brand. Kita menegaskan bahwa permasalahan di lapangan, khususnya di pabrik, juga menjadi tanggung jawab brand. Inilah yang membedakan pertemuan ini,” tambahnya.
Memasuki hari kedua, fokus pertemuan beralih ke perumusan rencana strategis yang lebih konkret. Para perwakilan serikat buruh tidak hanya berdiskusi, tetapi juga menghasilkan sejumlah langkah nyata, antara lain:
- Pembentukan Pusat Kompetensi dan Proyek: Disepakatinya inisiatif untuk meningkatkan kapasitas serikat buruh melalui pelatihan dan pertukaran pengetahuan, sehingga setiap afiliasi memiliki kemampuan advokasi yang lebih mumpuni.
- Perumusan Rencana Aksi Nasional: Setiap delegasi serikat buruh menyusun panduan strategis di tingkat lokal agar komitmen global dapat diterapkan sesuai dengan kondisi di masing-masing negara.
Pertemuan di Bogor ini menegaskan bahwa Jaringan Serikat Buruh Global Pou Chen adalah wadah yang proaktif dalam membangun hubungan industrial yang konstruktif. Dengan langkah-langkah konkret ini, mereka berupaya memastikan suara pekerja selalu didengar dan dihargai, sekaligus menjadi inspirasi bagi gerakan buruh global lainnya.
Sebagai penutup, Iwan Kusmawan menegaskan kembali makna strategis pertemuan yang dilakukan semata-mata untuk memastikan bahwa suara buruh tidak akan pernah sirna. “Apa yang kita lakukan di Bogor ini bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan pekerja di seluruh dunia. Inilah cara kita memastikan bahwa suara buruh tidak akan pernah hilang,” pungkasnya. (KDR)
#SPN #SerikatPekerjaNasional #PouChen #IndustriALL #BuruhGlobal #HakPekerja #SolidaritasBuruh #Bogor #HRDD #DialogSosial #RantaiPasok #Adidas #VFCorporation
Editor & Penerbit: Den.Mj
