Bangun Ekosistem Perairan dan Ekonomi, Dispakan Kabupaten Bandung Gencarkan Restocking Ikan

Tingkatkan Budidaya Ikan, Dispakan Kabupaten Bandung Tebar Ribuan Benih Ikan di 4 Lokasi, Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Sorotrakyat.com | Kab. Bandung – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan ekosistem perairan. Sejak awal tahun 2025, program tebar benih ikan atau restocking telah dilakukan secara masif di empat lokasi berbeda, dengan target utama peningkatan populasi ikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Kegiatan terbaru dilaksanakan di Situ Bugel, Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, pada Jumat (12/9/2025). Ribuan benih ikan dilepasliarkan di perairan ini, mencakup jenis ikan konsumsi seperti nilem, tawes, nila, dan mas. Menariknya, Dispakan juga menebar benih ikan langka asal Asia Timur, yaitu ikan grass carp, yang akan turut dibudidayakan untuk memperkaya keanekaragaman hayati.

Kepala Dispakan Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan populasi ikan.

“Tujuan utama kami adalah melestarikan ekosistem ikan di perairan umum. Dengan populasi ikan yang meningkat, kami berharap bisa berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat, baik dari segi pemenuhan protein maupun peningkatan ekonomi,” kata Uka Suska pada Sabtu (13/9/2025).

Dari Cileunyi hingga Baleendah: Target Luas Penebaran Ikan
Selain di Situ Bugel, Dispakan juga telah melakukan penebaran benih di beberapa titik strategis lainnya. Sehari sebelumnya, Kamis (11/9/2025), restocking dilakukan di Kolam Retensi Cieunteung, Baleendah. Aksi ini menyusul kegiatan serupa yang telah sukses di Situ Buled, Rancabali, dan DAS Cibuliran/Radug, Ibun.

Secara keseluruhan, Dispakan menargetkan 92 lokasi situ dan DAS (Daerah Aliran Sungai) di Kabupaten Bandung. Hingga September 2025, empat lokasi telah rampung. Uka Suska menambahkan bahwa penebaran ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata memancing, meskipun benih ikan masih berukuran kecil dan membutuhkan waktu untuk tumbuh.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam program ini. Jika budidaya ikan berkembang pesat di kalangan masyarakat, hasilnya bisa digunakan untuk mendukung program strategis nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Produksi ikan dari hasil budidaya ini bisa menjadi pasokan tambahan untuk pemenuhan kebutuhan protein dalam program MBG. Kami juga berharap kelompok pembudidaya ikan dapat berkolaborasi dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk proses pemasarannya,” jelas Uka Suska.


Uka Suska juga menggarisbawahi beberapa dampak positif lain dari program penebaran benih ikan ini, di antaranya:

  • Menjaga Keseimbangan Ekosistem Perairan: Restocking membantu mengembalikan populasi ikan yang mungkin terancam akibat penangkapan berlebihan atau polusi.
  • Meningkatkan Biodiversitas: Penyebaran beragam jenis ikan, termasuk ikan endemik seperti beureum panon yang khas Sungai Citarum, membantu meningkatkan keanekaragaman hayati di perairan lokal.
  • Mendukung Industri Perikanan Lokal: Dengan produksi ikan yang meningkat, potensi industri perikanan lokal dapat dikembangkan, baik untuk konsumsi maupun pasar yang lebih luas.

“Program ini memiliki peran vital dalam menjaga ekosistem dan mendukung ekonomi masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan warga Kabupaten Bandung,” pungkasnya.
(GMS)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Exit mobile version