Forkopimda Kota Bogor Gelar Rakor, Antisipasi Penyebaran Covid-19 Omicron

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor menggelar rapat koordinasi (rakor) penanganan pandemi Covid-19 di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin (24/1/2022).

Hadir, Wali Kota Bogor, Bima Arya, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro, Kajari Kota Bogor, Sekti Anggraini, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah.

Rakor yang juga diikuti para kepala perangkat daerah serta pimpinan aparatur wilayah tidak lepas dari perkembangan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 dengan munculnya varian Omicron.

Bima Arya menegaskan, surveillance akan diperkuat, termasuk akselerasi vaksin dan booster, sosialisasi yang masif terkait kriteria isolasi terfokus atau isolasi mandiri bagi yang terpapar, termasuk didalamnya gejala-gejala varian Omicron seperti apa. Sementara gudang sebagai posko logistik akan kembali diaktivasi.

“Kepada Diskominfo agar menyampaikan pesan sosialisasi kepada warga terkait situasi yang tidak biasa. Tampilkan update angka-angka yang jelas dan singkat,” katanya.

Kemudian, untuk internal di Pemkot Bogor Bima Arya meminta untuk mengatur kembali rapat-rapat tatap muka, kunjungan kerja, acara-acara dan yang lainnya, demikian juga untuk pihak lainnya.

“Kita sampaikan kepada publik kondisinya seperti apa dan kita bertindak, berkoordinasi sesuai dengan aturan sampai ada arahan terkait perubahan kebijakan dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Terkait usulan Kapolresta Bogor Kota, agar menyiapkan petugas khusus yang memastikan sudah vaksin atau belum salah satunya dengan razia vaksin.

Disamping itu, wali kota menginstruksikan aparatur wilayah menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap mempedomani ketentuan, salah satunya status level yang ada.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, data kasus Covid-19 14-23 Januari 2022 dengan konfirmasi tertinggi (22/01) ada 36 kasus dengan rincian terbanyak berasal dari klaster keluarga sebesar 51,52 persen, aktivitas perjalanan luar kota sebesar 33,33 persen dan Non klaster atau tidak ada riwayat kontak dengan kasus positif dan merasa tidak bepergian sebanyak 13,13 persen.

Menurutnya, sampai saat ini Covid-19 varian Omicron belum terdeteksi, tetapi ada indikasi. Dinkes Kota Bogor tengah melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap lima kasus.

“Hari ini kami juga sudah follow up ke LIPI namun belum ada hasilnya sehingga kami masih menunggu. Hari ini rencananya kami juga mengirimkan 9 sampel kasus dari rumah sakit untuk diperiksa WGS,” kata Retno sapaan kadinkes.

Retno merinci, berdasarkan data per 17-23 Januari 2022, menunjukkan jumlah kasus positif naik 1.000 persen dibanding pekan lalu, dari 9 menjadi 99 kasus. Jumlah kasus sembuh turun 50 persen dibanding pekan lalu, dari 6 menjadi 3 kasus. Jumlah kematian naik dari 0 menjadi 3 dibanding pekan lalu.

Sementara, jumlah kasus aktif (masih sakit) naik dibanding pekan lalu dari 10 menjadi 103 kasus, angka kesembuhan turun dibanding pekan lalu dari 98,58 persen menjadi 98,32 persen, Case Fatality Rate (CFR) masih sama pekan lalu, dari 1,40 persen dan persentase kasus aktif (masih sakit) naik dari 0,03 persen menjadi 0,27 persen.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menambahkan, terkait aktivitas gudang logistik sebaiknya ditetapkan. Artinya sebagai sebuah sinyal kondisi kedaruratan yang sedang dihadapi dan Perumda Pasar Pakuan Jaya dipercaya kembali mengingat kemampuan melakukan konsolidasi logistik.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro berharap untuk rakor selanjutnya pihak imigrasi dan kantor Kemenag Kota Bogor dilibatkan guna mendapatkan dan mendukung data yang akan digunakan dalam penanganan pandemi Covid-19. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Exit mobile version