Wali Kota Bogor Sampaikan Lima Catatan Jelang KTT G20 di Bali

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Dalam rangka mempersiapkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November mendatang, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) menggelar Konferensi pers #G20Updates dengan tema Merayakan Kepemimpinan Indonesia di G20 secara virtual, Selasa (18/10/2022).

Pada konferensi ini Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Bima Arya memberikan lima catatan yang harus dimaksimalkan di KTT G20 ini.

“KTT G20 Merayakan Kepemimpinan Indonesia ini momentum yang langka sekaligus strategis,” ujar Bima Arya di Balai Kota Bogor.

Tentunya akan sangat disayangkan jika hanya dijadikan seremonial dan hanya menjadi pertemuan elit saja. Sebab, potensinya sangat dahsyat dan bisa memberikan manfaat bagi Indonesia.

“Saya mencatat ada lima dimensi dari G20 yang bisa dimaksimalkan seluruh stakeholder dan pentahelix,” katanya.

Ia menerangkan, dimensi pertama yakni terkait isu-isu pariwisata. Kesempatan emas bagi Indonesia untuk mengenalkan destinasi pariwisata. Menurutnya 500 kota/kabupaten harus berbenah dan bersiap-siap untuk mendapatkan efek limpahan dari pertemuan KTT G20.

“Bogor sudah menyelenggarakan Y20 perkotaan, keagamaan dan lainnya. Ini momentum emas untuk mengenalkan destinasi wisata kita, mari kita berbenah,” jelasnya.

Dimensi kedua, lanjutnya, G20 ini membuka ruang bagi para trading dengan sesama member G20. Ketika ada pertemuan event di Bogor sekaligus menjadi kesempatan Kota Bogor untuk membuka jalur perdagangan dengan beberapa negara yang nanti akan ditindaklanjuti.

Ketiga, di G20 ini membuka banyak sekali isu-isu perkotaan, jalan kerja sama yang lebih intens tentang isu-isu perkotaan, isu transportasi, isu SDGs yang bisa dibicarakan.

“Keempat, G20 ini memberikan ruang bagi Indonesia untuk memerankan peran yang sangat strategis di bidang perdamaian dunia. Kita berharap tentu pemimpin dari UK dan Asia bisa hadir tetapi terlepas dari itu, ini momentum bagi kita untuk mendorong perdamaian dunia,” tegasnya.

Kemudian dimensi kelima, anak-anak muda harus ikut mengambil panggung dan berperan di G20. Karena ini juga terkait dengan isu kepemimpinan muda. Apalagi Indonesia saat ini bersiap menjemput bonus demografi bersama kota-kota lain di dunia.

“Jadi isu kelima saya kira ada isu kepemimpinan muda, baik di tingkat formal wali kota muda, bupati muda maupun anak-anak muda pemimpin komunitas di tingkat informal. Mari kita ambil bola dan ambil peran dan saya yakin Indonesia bisa memaksimalkan melalui kepemimpinan di G20,” kata Bima Arya. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Exit mobile version