Kemacetan Parah di Simpang Gunung Batu Kota Bogor, Petugas Tidak Boleh Telat dan Kurang

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya, Rabu (9/11/2022) pagi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) pemberlakuan rekayasa lalu lintas (lalin) di Simpang Gunung Batu.

Rekayasa lalin ini untuk mengurai kepadatan dan mempercepat antrean kendaraan imbas Jalan KH. TB. Muhammad Falak yang longsor masih dalam perbaikan.

Sidak dilakukan Bima Arya dengan menaiki motor dari Balai Kota Bogor pukul 06.00 WIB melintasi Jalan Kapten Muslihat, Jalan Veteran, Jalan RE. Abdullah hingga ke Jalan Mayjen Ishak Djuarsa.

Di lokasi Bima Arya didampingi Wakasat Lantas Polresta Bogor Kota mengecek titik kemacetan bersama petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor dan petugas kepolisian yang sudah lebih dulu berada di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas dengan melakukan rekayasa lalu lintas buka-tutup jalur.

Sambil berjalan kaki, Bima Arya menyusuri ruas jalan yang dipadati kendaraan untuk mengetahui sejauh mana ujung kemacetan.

Bima Arya juga sempat bertanya kepada pengguna kendaraan roda empat yang bekerja di Jakarta dan sering mengalami kemacetan di lokasi.

“Sering lewat sini, berapa lama antre,” tanya Bima Arya kepada pengguna kendaraan roda empat.

Untuk mengurai kepadatan dan hambatan kemacetan, di lokasi Petugas Dishub bersama anggota Satlantas Polresta Bogor Kota melakukan buka-tutup jalur dan pengaturan lalu lintas di beberapa gang pemukiman yang menjadi titik keluar masuk kendaraan.

Rekayasa dilakukan oleh sekitar lima hingga enam petugas kepolisian dan lima petugas Dishub Kota Bogor agar kendaraan yang mengarah dari arah Jalan Veteran menuju arah Gunung Batu dan dari Ciomas agar tidak saling mendahului sehingga arus lalu lintas lancar.

Seorang pengendara mobil yang ditanya oleh Bima Arya mengatakan pada saat kondisi sangat padat, seperti hari senin antrean kendaraan bisa mencapai satu hingga dua jam lamanya.

Namun pagi tadi kata pengendara tersebut, antrean sudah jauh lebih berkurang hanya sekitar lima hingga 10 menit saja dari buntut kepadatan di Klinik kesehatan di sebelah Yonif 315/Garuda.

“Jadi memang saya lihat di hari Senin itu (Simpang Gunung Batu) titik yang parah sekali bisa sampai dua jam,” katanya.

Untuk itu kata Bima Arya, ia memastikan petugas di lapangan tidak boleh telat dan tidak boleh kurang.

“Ya setengah 6 standby. Tadi saya sudah cek jumlahnya itu sekitar 10-15 orang di Gunung Batu, itu enggak boleh kurang, enggak boleh telat. Telat sedikit maka akan ngunci,” katanya.

Kemacetan arus lalu lintas di Gunung Batu karena meningkatnya volume kendaraan disebabkan karena kondisi Jalan KH. TB. Muhammad Falak mengalami longsoran.

Sehingga pengendara dari arah Dramaga yang akan menuju Jalan Dr. Semeru melintas Simpang Gunung Batu.

Saat ini perbaikan jalan tersebut masih berproses dan ditargetkan selesai dalam waktu empat bulan.

“Iya empat bulan baru bisa dilewati itu, makanya kerja keras untuk mengurai, menempatkan petugas dan petugas lebih cepat dan juga mengecek jalur alternatif itu tidak menimbulkan persoalan, karena banyak masuk ke gang-gang saya lihat,” katanya. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Exit mobile version