Dampak Cuaca Ekstrem Di Kota Bogor, Dedie Rachim Tinjau SMPN 6 dan Mako Damkar Yasmin

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan beberapa musibah atau bencana di beberapa titik di Kota Bogor, dua diantaranya di SMPN 6 Kota Bogor dan Mako Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor di Jalan KH. R. Abdullah Bin Nuh, Yasmin.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, Sekretaris Kecamatan Bogor Barat, perwakilan Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Kota Bogor meninjau langsung ke lokasi.

Di SMP Negeri 6 Kota Bogor, bencana yang terjadi adalah patahnya dahan-dahan pohon akibat tiupan angin yang cukup kencang sehingga beberapa diantaranya menimpa ruang kelas.

Namun demikian dari hasil peninjauan dampaknya tidak terlalu berpengaruh terhadap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para siswa berkat penanggulangan pihak sekolah tidak lama setelah kejadian, sebagaimana yang dilaporkan Kepala SMP Negeri 6 Kota Bogor, Dedi Husnaeni.

Meskipun demikian dirinya berharap agar penanganan lebih lanjut dari perangkat daerah terkait untuk memangkas dahan-dahan yang berpotensi menimbulkan bencana susulan.

“Bencana yang ada dampak anomali cuaca, angin kencang dan hujan deras dengan intensitas tinggi pada 31 Oktober dan 2 November yang menyebabkan ada 30-an pohon tumbang se-Kota Bogor, yang terdata sekitar 25-an. Sekarang terlihat sudah masuk musim penghujan,” kata Dedie Rachim di SMPN 6 Kota Bogor, Jumat (3/11/2023).

Untuk antisipasi ke depan ia meminta Dinas Perumkim untuk mendata ulang pohon-pohon yang sudah diberi ‘KTP.

“Cek yang berpotensi tumbang atau rapuh, harus  segera ditebang,” jelasnya.

Bencana dari angin kencang atau puting beliung lanjut Dedie merupakan langganan bagi Kota Bogor, dia menghimbau bagi masyarakat yang ingin atau tengah membangun rumah agar konstruksinya kuat disesuaikan dengan kondisi Kota Bogor.

Sementara bagi warga yang tempat tinggalnya terdampak, Pemkot Bogor melalui BPBD akan mengintervensi, mulai dari ringan sampai berat dengan mengajukan Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk hunian sementara selama dua bulan.

“Jadi bukan membangun, tetapi hanya memberikan kontrakan sementara dan jika perpanjangannya belum ditangani akan dipindahkan ke rusunawa,” kata Dedie.

Untuk Mako Dinas Pemadam Kebakaran di Yasmin yang mengalami longsor pada area parkir depan, setelah ditinjau menurut Dedie untuk kedaruratannya akan ditangani Dinas PUPR Kota Bogor serta diperlukan penanganannya yang cukup intensif dan memerlukan biaya yang cukup besar.

Berdasarkan hasil diskusi dengan Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan, Asep Kartiwa, untuk antisipasi ke depan agar tidak mengganggu pelayanan, rencananya mako Damkar Yasmin akan dipindahkan ke lahan yang lebih strategis sekitar Yasmin dan masih aset Pemkot Bogor.

“Tadi hasil diskusi dengan Sekdis Damkar, di sekitar Yasmin kita punya lahan alternatif yang mungkin bisa digunakan untuk mako pengganti yang luasnya diatas 1.000 meter. Hari ini akan dilihat kemudian diajukan untuk kedaruratan atau pembangunannya sebagai alternatif mako sementara atau baru,” kata Dedie. (Red)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Exit mobile version