Penghargaan Inovasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Jabar Diraih Bupati Bandung

Sorotrakyat.com | Bandung – Bupati Bandung H. M Dadang Supriatna meraih penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, atas komitmen dan kontribusinya terhadap pembinaan dan perluasan inovasi cegah stunting di Kabupaten Bandung. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh kepala perwakilan bkkbn prov Jabar dr drs.Wahidin M.Kes dan diterima Staf Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan Mochamad Usman, bertepatan dengan Peringatan Hari keluarga Nasional ke XXIX yang digelar di Lapangan Pandapa Paramarta Kabupaten Kuningan, Kamis (28/7/2022).

Penghargaan kategori edukasi masyarakat dengan judul Ruang Riung Ceria sebagai inovasi, menjadi motivasi bagi pemerintah daerah bersama Yayasan Pilar Tunas Nusa Lestari (PTNL) dan Heights and Minds Foundation untuk bergerak bersama menekan angka stunting di Kabupaten Bandung.

banner 325x300

“Alhamdulillah atas kerja keras bersama, apresiasi ini diperoleh. Namun saya harap, ini menjadi motivasi kita untuk semakin bersemangat bekerja, kompak dan saling menguatkan komitmen kita dalam upaya mewujudkan visi pembangunan daerah, khususnya dalam menekan angka stunting” ujar bupati.

Dirinya menyebutkan, target penurunan stunting nasional adalah 14 persen pada tahun 2024. Untuk itu, ia berharap agar sistem pemantauan dan evaluasi terpadu dari semua program prioritas yang terdiri dari intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif secara terstruktur, dapat dilakukan dengan baik.

“Presiden menargetkan tahun 2024 angka stunting turun 14 persen. Sementara berdasarkan data dari Dinkes Jabar, presentase balita stunting di Kabupaten Bandung tercatat sebesar 7,32%. Untuk percepatan penurunan stunting diperlukan Inovasi daerah berbasis kolaborasi pentahelix agar terjadi lompatan positif terhadap hasil kinerja penurunan stunting. Saya harap semua elemen terkait bisa berkontribusi secara positif,” paparnya.

Pada kesempatan itu, hadir pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengatakan bahwa momen peringatan Harganas merupakan ajang menguatkan komitmen bersama untuk mengatasi berbagai isu di masyarakat terutama stunting. Juga untuk mengekspos program Bangga Kencana serta memberi penghargaan kepada mitra kerja atas kiprahnya dalam Program Bangga Kencana.

Baca Juga:  Sangat Penting Ajang Seni Budaya Dirutinkan untuk Tarik Wisatawan

Kang Emil juga menyampaikan harapan agar seluruh pimpinan daerah di Jawa Barat dapat membantu mempercepat penurunan angka stunting di wilayahnya masing-masing. “Maka mari bersama-sama memastikan Jawa Barat Zero New Stunting,” ucapnya.

Sementara itu menurut Mochamad Usman, program pencegahan stunting merupakan salah satu program tanggungjawab sosial dan lingkungan yang tentu saja menunjang sektor pertumbuhan lainnya. Penghargaan tersebut merupakan cermin kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung program percepatan penurunan angka stunting nasional.

“Saya sampaikan terimakasih, program pencegahan stunting dengan upaya mengedukasi masyarakat melalui Ruang Riung Ceria yang dijalankan Yayasan PTNS bersama Heights and Mind Founndation, selaras dalam pencapaian Sustainable Development Goals nomor tiga, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia”, ungkap Usman didampingi Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Muhamad Hairun.

Ia juga menyebutkan, dalam percepatan penurunan stunting, Pemkab Bandung telah membentuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting ) baik di tingkat kabupaten maupun di 31 kecamatan dan sudah memiliki 8.376 TPK ( Tim Pendamping Keluarga ) yang terdiri dari kader PKK, kader KB dan Bidan dimana para kader ini bertugas untuk mendampingi keluarga yg berisiko stunting seperti Calon Pengantin (Catin) , ibu hamil (Bumil) , Ibu Bersalin (bulin).

“Mudah-mudahan, upaya ini bisa dilakukan dengan baik, sinergis dan benar-benar berdampak, khususnya menekan stunting yang saat ini masih ditemukan di 65 desa di Kabupaten Bandung,” pungkas Usman. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *