Dedie Ikuti Ratas Dengan Para Menteri Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengikuti rapat terbatas (ratas) untuk membahas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dengan para menteri secara virtual dari Balai Kota Bogor, Senin (14/6/2021) malam.

Nampak hadir dalam rapat daring tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Jaksa Agung, BNPB, unsur TNI dan Polri hingga gubernur serta bupati/wali kota se-Indonesia.

banner 325x300
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

Dedie menyampaikan, ada beberapa hal penting yang disampaikan dalam rapat tersebut. Seperti arahan dari Menko Perekonomian, Dedie mengatakan bahwa daerah diminta untuk mengantisipasi lonjakan kasus harian Covid-19.

“Antisipasi itu, dilakukan dengan berbagai langkah. Seperti menyiapkan berbagai sarana yang dibutuhkan oleh rumah sakit dan juga memastikan adanya tempat isolasi yang memadai,” kata Dedie usai mengikuti rapat.

Menko Airlangga juga menghimbau, jika dibutuhkan, daerah agar memanfaatkan Hotel bila ada lonjakan tinggi kasus Covid-19. Sementara kondisi saat ini di Kota Bogor, sambung Dedie, juga cukup mengkhawatirkan.

Dari data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes), skoring kasus untuk Kota Bogor saat ini sudah menginjak di angka 1,91. Artinya jika tidak diwaspadai dengan sungguh – sungguh, Kota Bogor bisa saja naik status menjadi Zona Merah kembali.

“Positivity Rate minggu ini naik dibandingkan minggu lalu. Dari 12,1 persen menjadi 15, 7 persen. Selain itu penambahan kasus positif baru minggu ini naik dibandingkan minggu lalu, yakni 277 kasus atau 46,5 persen menjadi 41,9 kasus atau 51,3 persen,” paparnya.

Selain itu pula, ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) juga naik jika dibandingkan dengan pekan lalu. Yakni dari 22,9 persen menjadi 41,9 persen. Begitu juga dengan BOR ICU naik dari 31,9 persen menjadi 63,8 persen.

Baca Juga:  ASN Tak Boleh Keluar Kota, Semua Warga Diminta Tidak Rayakan Tahun Baru

“Keterisian tempat tidur di BPKP Ciawi juga naik 51 persen menjadi 82 persen,” sahut Dedie.

Sehingga secara akumulatif per 13 Juni 2021 yang lalu, ada total 16.705 kasus positif di Kota Bogor. Dengan 686 kasus yang masih aktif dan sedang menjalani perawatan. Sementara di luar itu, ada 15.754 kasus sembuh dan 265 kasus meninggal dunia.

Disamping itu, Dedie menyampaikan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memberikan arahannya bagi semua daerah. Terutama untuk menjaga momentum peningkatan ekonomi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Serta mengoptimalkan anggaran untuk menunjang pertumbuhan.

“Mendagri juga minta agar wilayah yang masih di zona resiko merah untuk meningkatkan WFH sebesar 75 persen dan menurunkan kegiatan – kegiatan sosial kemasyarakatan semaksimal mungkin. Serta Jaksa Agung yang mendukung Kepala Daerah dalam berinovasi dalam mencari solusi pemulihan ekonomi maupun penanganan kesehatan,” kata Dedie. (Red)


Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *