Dedie Ingatkan Pembangunan Alun-alun Kota Bogor Selaraskan Konsep Heritage dan Terintegrasi Stasiun Bogor

Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Pembangunan Alun – Alun Kota Bogor sudah mulai berlangsung. Proses cut an fill pun saat ini tengah dikerjakan oleh kontraktor. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun mengingatkan, agar pembangunan bisa menyelaraskan konsep heritage di kawasan tersebut.

Hal tersebut dikatakan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat rapat teknis sekaligus meninjau lokasi pembangunan Alun-alun dan Stasiun Bogor, Selasa (29/6/2021).

banner 325x300

“Intinya, kita mencapai kesepakatan dengan PT KAI, PT KCI, dan juga Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat untuk dilakukan langkah – langkah teknis pengintegrasian Stasiun Bogor dari arah bangunan lama dengan Alun-alun, Nyi Raja Permas, hingga Masjid Agung,” papar Dedie usai peninjauan.

sambung Dedie, kesepakatan yang sudah dicapai itu, dilanjutkan dengan langkah – langkah teknis yang lainnya. Seperti pembukaan tembok yang menjadi pagar batas antara stasiun dan Alun-alun, pembangunan toilet, dan pembenahan pedestrian.

Adapun Pedestrian yang dibenahi, meliputi pedestrian di Jalan Nyi Raja Permas dari Jalan Kapten Muslihat sampai dengan areal Pasar Blok G. Hal itu yang kemudian akan dilakukan sinkronisasi.

“Kemudian juga nanti Dinas Perumkim akan menata ulang dibantu Dinas Perhubungan untuk lampu hias atau PJU-nya. Termasuk juga untuk pemeliharaan dan perawatan pohon. Termasuk pemasangan peneng status pohon di area depan stasiun,” jelas Dedie.

Untuk saat ini, proses pengerjaan yang sedang dilakukan dalam pembangunan adalah cut and fill. Kemudian setelah ini, progres akan dilanjutkan dengan penataan saluran air atau drainase di sekitar pembangunan. Namun, masih terdapat pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Yakni pembangunan jalur pejalan kaki atau pedestrian di Jalan Dewi Sartika dari titik Bank BJB hingga Blok F Pasar Kebon Kembang.

Baca Juga:  Luar Biasa, Penghargaan Lencana Teladan dari Kwarnas Diraih 15 Anggota Pramuka Kota Bogor

“Itu yang masih menjadi PR (Pekerjaan Rumah). Pembenahan drainase dan pembangunan pedestriannya. Selain itu saya minta koordinasi semua instansi, termasuk wilayah. Untuk adanya langkah bersama dan aturan yang baku,” tegas Dedie.

Saat dalam rapat dan peninjauan tersebut, semua OPD pada intinya mendukung proses pembangunan Masjid Agung dan Alun-alun Kota Bogor. Pada rapat dihadiri juga oleh unsur Satpol PP, Kecamatan, DPMPTSP, Perumda Pasar Pakuan Jaya, PT KAI, DLH, dan Dinas Perumkim sebagai pelaksana.

“Dan saya ucapkan apresiasi kepada semua instansi dan lembaga yang mendukung. Sebagai laporan juga ke PT KAI, disini juga bisa nanti diadakan upacara – upacara, karena kita pasang tiang bendera. Bangunan 1881 ini juga bisa jadi spot foto, ikon baru kota bogor. Kawasan ini juga harus menjadi kawasan sarana transportasi yang memadai,” pungkas Dedie. (DR)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *