Abah Anton : Berkaca Keberhasilan Negara Lain Atasi Pandemi Kuncinya Disiplin dan Kebrsamaan

Sorotrakyat.com | Presiden Jokowi telah menetapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, terutama di wilayah Jawa dan Bali mulai 3-20 Juli 2021, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Covid-19 yang tengah merebak di Indonesia.

Pro dan kontra di tengah masyarakat pun merebak. Namun ternyata masih ada kelompok yang kontra, dengan gencarnya mempengaruhi masyarakat agar menentang kebijakan PPKM Darurat tersebut. Bahkan, kelompok yang kontra tsb mengkaitkannya dengan kepentingan politik tertentu. Hingga Komentar miring pun dilontarkan.

banner 325x300


“Pro dan kontra soal ada tidaknya virus corona maupun terhadap kebijakan penerapan PPKM Jawa-Bali, menurut saya, itu hal biasa. Namun yang membuat saya prihatin, yakni adanya kelompok tertentu yang memprovokasi masyarakat untuk tidak percaya adanya Covid 19 dikaitkan dengan Agama, sehingga menentang kebijakan PPKM yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan Covid 19 tersebut,” ungkap Irjen Pol (Purn) Dr. H.Anton Charliyan, MPKN mantan Kapolda Jawa Barat, kepada Redaksi Sorotrakyat.com, Jum’at (09/07).


Ia mengatakan bahwa Covid 19 memang benar adanya, real bukan Hoax dan melanda seluruh negara di dunia. Ketika masyarakat tidak percaya Maka hal itu merupakan sebuah Kebodohan dan ketidak Wajaran, siapapun yg memprovokasinya sama juga dengan menggiring kearah Pembodohan yg menyesatkan. Padahal ilmu dan agama tercipta utk memerangi kebodohan.

Makanya dalam agama islam ayat pertama yang turun adalah : IQRA (Bacalah). Mengisyaratkan agar manusia terbebas dari Kebodohan. Kemudian apabila masyarakat tidak mematuhi apalagi menentang protokol kesehatan (prokes), kata dia, dampaknya sangat besar.

“ Ya, kita ambil contoh India. Festival keagamaan Kumbh Mela di Sungai Gangga di wilayah utara Kota Haridwar dikunjungi oleh 5 juta peziarah Hindu yang datang dari berbagai daerah di India. Sebagian besar yang datang ke acara itu tidak menggunakan masker. Setelah berendam di Sungai Gangga ternyata lebih dari 200.000 kasus baru bertambah selama 24 jam terakhir. Sampai Dengan hari ini total infeksi menjadi 13,9 juta di seluruh negeri India. Angka kematian turut bertambah 1.027, menjadi 172.085 korban jiwa. Pada mulanya, mereka percaya bahwa Maa (ibu) Gangga akan menyelamatkan mereka dari Vandemi ini, tapi kenyataannya terbalik 180 derajat,” katanya.

Baca Juga:  Tiga Pola Penyekatan di 17 titik di Kota Bogor


Karena itu, Anton Charliyan tidak mau kejadian di India akan menimpa pula di Indonesia, Experience The best Teacher, terutama karena ketidak disiplinan Masyarakat untuk mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah, misalnya protokol kesehatan terutama saat diberlakukannya PPKM.

“Tujuan pemerintah memberlakukan PPKM itu kan jelas sekali, untuk mencegah lonjakan pandemic Covid 19 yang mengancam Keselamatan Individu & masyarakat Indonesia, sekali lagi Individu dan Masyarakat termasuk diri kita Semua. terutama munculnya Covid 19 varian baru.”ujarnya,

Mantan Kadiv Humas Polri ini meminta kepala seluruh elemen masyarakat, terutama tokoh masyarakat maupun tokoh agama, agar mendukung langkah pemerintah dalam upaya mencegah penularan pandemi Covid 19 di Indonesia baik itu vaksinasi massal, protokol kesehatan atau PPKM dan upaya lainnya.

Bagi yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah, misalnya soal vaksinasi atau PPKM mikro/darurat, terutama dari tokoh masyarakat maupun tokoh agama dari kelompok tertentu, atau siapapun juga, agar menahan diri untuk tidak melontarkan ucapan ucapan yang justru dapat memprovokasi masyarakat, yang kemudian menghambat langkah pemerintah mencegah terjadinya lonjakan pandemic covid 19 ini. Berkaca kepada Negara-negara yg telah berhasil mencegah vandemi ini seperti Autralia, Singapore, Malaysia, Brunai, dll, semua steak holder dan elemen masyarakat sama-sama bersatu padu, focus dan Serius pada Kepentingan serta keselamatan bersama untuk memerangi Covid.

“Untuk itu mari kita semua sementara hilangkan perbedaan kepentingan. Perbedaan faham, aliran, ras, Agama kelompok, partai dll, Untuk sama-sama focus memerangi covid ini. Diantaranya PPKM DARURAT yg sedang kita laksanakan ini. Hanya satu Kunci keberhasilan kita yakni kebersamaan dan Disiplin. Al Itihadu Quwatun Kekuatan ada didalam kebersamaan, dan Self Diciplin top secret for Sucses,” sarannya.

Baca Juga:  SWI Bogor Raya Desak Wali Kota Bogor Panggil Camat Bogor Tengah yang Halangi Aduan Masyarakatnya Ke Wartawan


Demikian pula, Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan, tidak bosan-bosannya mengajak kepada seluruh media untuk turut serta dalam mendukung langkah pemerintah mencegah penularan Covid 19 ini. “Peran media sangat besar dalam menyampaikan informasi yang benar, terkait wabah virus corona maupun langkah langkah pemerintah agar Indonesia terbebas dari Covid 19. Jangan malah apabila ada masalah di lapangan ikut menabuh genderang menjadikan suasana lebih gaduh dan lebih panas lagi, seperti yg baru-baru ini terjadi dikarenakan adanya kesalah fahaman antara anggota Paspampres dengan Petugas di Lapangan. Padahal semua sedang berjuang utk memerangi Covid. Malah ini ramai-ramai diviralkan, lalu maksudnya apa ?.
Pokoknya saya mohon dengan sangat Stop !, Boikot Berita-berota Cuitan Isu-isu yg dirasa merugikan proses dlm rangka memerangi Vandemi ini sekecil apapun.


“Apalagi menurut Informasi yang saya peroleh, banyak sekali rekan wartawan yang bertugas di lapangan terpapar Covid 19 juga, kondisi ini sangat memprihatinkan. Karena itu, saya menghimbau kepada rekan rekan wartawan yang bertugas di lapangan agar selalu menjaga kesehatan, mengkonsumsi makanan bergizi, mematuhi protokol kesehatan, serta turut membantu menyampaikan informasi yang benar agar masyarakat tahu soal penularan Covid 19 dan kebijakan pemerintah dalam mencegahnya melalui program vaksinasi massal maupun pemberlakuan PPKM dan lainnya,” pungkas tokoh masyarakat Jawa Barat ini. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *