Nabi Muhammad SAW mencontohkan bagaimana caranya membangun peradaban masyarakat. Namun, juga mengajarkan tentang nasionalisme

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1443 Hijriyah oleh pemkot diperingati di Balaikota Bogor, Rabu (20/10/2021) malam. Kegiatan tersebut juga dibarengi dengan tasyakuran HUT ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hadir dalam momen ini, Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, Habib Abdullah bin Husein Al Attas, Wali Kota Bogor, Bima Arya, Habib Hasan bin Abdul Qodir Alatas, Danrem 061/Suryakencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi, Danlanud Atang Sendjaja, Marsma TNI Fachrizet, Dansatinduk BAIS Laksma TNI Hakman Talulembang.

banner 325x300

Tampak pula Dandim 0606/Kota Bogor, Kolonel Roby Bulan, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kepala Kejaksaan Negeri Bogor, Sekti Anggraini, Ketua MUI Kota Bogor, Mustofa Abdullah bin Nuh, perwakilan DPRD Kota Bogor, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah dan para pimpinan organisasi Islam.

Bima Arya mengawali sambutan dengan lantunan shalawat badar. “Lantunan shalawat ini adalah ekspresi kita atas kecintaan kita kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Lantunan tadi juga peneguh keyakinan kita bahwa beliau adalah nabi akhir zaman penebar rahmat bagi seluruh alam,” ungkap Bima Arya.

Shalawat Badar ini, lanjut Bima, mengiringi perjuangan bangsa Indonesia dari masa ke masa, mulai dari zaman kemerdekaan, zaman melawan komunis, zaman krisis ekonomi. “ Dan Insya Allah shalawat tadi menjadi penyemangat kita untuk menatap masa depan, menyambut era baru, memulai babak baru dan menghadirkan Bogor guyub bagi semua. Dan Insya Allah ini bentuk kegembiraan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW, semoga semua yang kita ikhtiarkan diberikana,” ujar Bima.

Ia menambahkan, Shalawat Badar juga sekaligus untaian pengharapan atas syafaat Rasulullah kepada kita mengiringi pengharapan kita agar Allah SWT memberi rahmat dan keselamatan kepada kita

Baca Juga:  Wali Kota dan Forkopimda Sidak Kesiapan Rumah Sakit Antisipasi Lonjakan

“Doa dan pengharapan ini kita butuhkan mengiringi ikhtiar yang dilakukan bersama-sama di tengah kondisi pandemi. Kalau hari ini Kota Bogor sudah level 2, kalau hari ini Kota Bogor yang sakit karena Covid tinggal 30-an orang, jauh dibanding saat awal-awal PPKM mencapai 9.000 orang, itu tentu karena ikhtiar bersama dan doa kita semua,” jelasnya.

Pemerintah Kota Bogor, lanjut Bima, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Forkopimda beserta seluruh tokoh masyarakat yang telah berikhtiar luar biasa sehingga Kota Bogor saat ini bisa menikmati kehidupan yang kian berangsur normal, meski masih secara bertahap.

“Insya Allah semua ikhtiar tadi dilengkapi oleh ibadah dan doa yang selalu dipanjatkan oleh para pemimpin umat, para habaib, para kyai, ustadz. Tanpa doa-doa barangkali ikhtiar kita juga belum tentu diijabah oleh Allah SWT. Maulid Nabi yang sama-sama kita rayakan hari ini, Insya Allah menggambarkan bagaimana kita berikhtiar mengikuti keteladanan dari Rasulullah, bagaimana Rasul memimpin, bagaimana Rasul mengabdi kepada umatnya,” terangnya.

Sementara itu, Habib Luthfi bin Yahya yang berkesempatan hadir di tengah-tengah acara menyebut bahwa peringatan Maulid Nabi salah satunya untuk tidak melupakan sejarah karena setiap generasi harus belajar sejarah agar obor nasionalisme tidak terputus.

“Inti dari peringatan Maulid Nabi adalh menguak sejarah agar kita tidak melupakan sejarah, ceuk Sunda mah teu pareum obor (kata Sunda itu tidak padam obor). Kekuatan bangsa, kekuatan nasional, nasionalisme itu akan kuat apabila bangsa itu sendiri mengerti nilai sejarah,” ungkap Habib Luthfi.

Dengan memahami sejarah, kata Habib Luthfi, kita akan menghargai perjuangan para pahlawan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. “Indonesia merdeka itu bukan hadiah. Indonesia merdeka itu berdarah. Untuk itu kita harus bersatu membangun bangsa bukan saling menjatuhkan dan saling melukai dengan bangsa sendiri,” ujarnya.

Baca Juga:  AM Kuncoro Tanggapi KDRT lewat Rilis Lagu “Siksa Aku Yang” dan “Dimana Anakku Dimana Istriku”

Habib Luthfi menambahkan, Nabi Muhammad SAW tidak hanya mencontohkan bagaimana caranya membangun peradaban masyarakat. Namun, juga mengajarkan tentang nasionalisme. “Bagaimana perjuangannya beliau dalam membangun umat, membangun masyarakat, dan lain sebagainya. Tidak dalam satu sisi agama saja, nasionalisme pun sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,” kata Habib.

Di tempat yang sama, Danrem 061/Suryakencana Brigjen TNI Achmad Fauzi mengajak kita semuanya bersatu padu untuk Indonesia yang lebih baik. “Marilah kita fokus memajukan Indonesia, marilah kita berusaha mencapai tujuan dan harapan untuk Indonesia Emas 2045. Itu bukan omong kosong. Kita menjadi sorotan dan perhatian di luar negeri, artinya kita bukan bangsa yang biasa-biasa saja. Kita adalah bangsa yang luar biasa. Kita harus selalu bersatu padu,” tandas Fauzi.

Dalam Maulid ini juga diisi tausiyah oleh KH Yasir dari Bakom Bogor mengenai misi Rasulullah SAW dilahirkan ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak seluruh umat manusia dan sebagai pembawa kebaikan bagi seluruh alam semesta.

“Akhlak itu petunjuk untuk mencapai keselamatan dunia akhirat. Kalau kita ingin selamat di dunia jalan yang harus kita tempuh adalah jalan akhlak yang mulia. Kita ingin selamat di akhirat jalannya adalah akhlak yang mulia. Orang yang berakhlak mulia hadir di tengah-tengah masyarakat tidak pernah meresahkan, bahkan membawa manfaat bagi manusia. Contohnya seperti Maulana Habib Luthfi bin Yahya hadir ditengah kita sangat terasa menentramkan, mendamaikan karena akhlak dari beliau,” pungkasnya. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *