HKN Momentum Bangkit dari Masa Gawat Darurat

Sorotrakyat.com | Jakarta – Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 yang diperingati pada tanggal 12 November dijadikan momentum penyemangat khususnya untuk pegiat sektor kesehatan agar Indonesia terus bangkit dari keterpurukan masa gawat darurat.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro dalam keterangan persnya pada Jumat (12/11) di Kantor Presiden, Jakarta, yang ditayangkan langsung pada kanal YouTube Sekretariat Presiden.

banner 325x300

“Tema Hari Kesehatan Nasional yang Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku juga kita maknai sebagai tujuan dari kerja keras bersama kita selama ini,” ujar Reisa.

Dalam keterangan persnya, Reisa menceritakan beberapa kisah inspiratif, seperti cerita kerja keras Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar bersama beberapa pihak melalui masa-masa kritis dengan menekan sebanyak mungkin korban.

“RS Saiful Anwar mengubah sebuah gedung yang disebut “paviliyun” sebagai tempat pelayanan terpadu Covid-19,” jelas Reisa.

Kisah lain berasal dari warga RW 12, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Reisa menceritakan bahwa desa tersebut menjadi kampung tangguh yang diberdayakan oleh Polda Jawa Timur dan Kodam Brawijaya untuk membuka akses dan jejaring komunikasi ke berbagai pihak.

“Pada saat puncak kasus terjadi di bulan Juli 2021 lalu, pimpinan RW mudah mengakses ambulans, rumah sakit, bahkan informasi dan berita-berita akurat dari pemerintah pusat,” utas Reisa.

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan baru juga menjelaskan bahwa perjuangan kampung tangguh dan pelayanan rumah sakit yang direformasi menjadi sangat cepat dan tanggap kepada pasien dan keluarga, dirasakan oleh masyarakat.

Salah satunya oleh seorang pria usia lanjut penyintas Covid-19 yang tinggal sendiri dan dia dibantu oleh banyak warga, tenaga kesehatan, serta kenalan dan kerabat dekatnya.

Baca Juga:  Pesan Kajari Kota Bogor Sebelum Wafat Untuk Bima Arya Bergetar

“Pelayanan rumah sakit yang berfokus pada kenyamanan dan keselamatan pasien, bahkan masih dirasakan oleh bapak yang saat ini masih menempuh terapi untuk menghadapi sindrom pascacovid,” sambung Reisa.

Pada kesempatan yang sama, Reisa mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan saat ini tengah bersiap melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada enam bidang yaitu transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *