Siswa SMPN 6 Raih Juara Kribo 2021, Daun Ketapang Jadi Tinta Spidol

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengumumkan pemenang dan menyerahkan hadiah lomba Kreativitas dan Inovasi Urang Bogor (Kribo) 2021 kepada para juara mulai dari juara satu hingga harapan ketiga di setiap kategori.

Penyerahan hadiah ini diberikan langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya di Bogor Creative Center (BCC), Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Senin (29/11/2021). Tak ketinggalan, Bima Arya memberikan beberapa pesan kepada para peserta pemenang juara Kribo.

banner 325x300

“Tantangan kita sama bagaimana caranya meninggalkan kebiasaan lama, melakukan hal-hal yang baru, tidak terjebak rutinitas, melakukan hal-hal yang berbeda dan lebih bermanfaat,” ujar Bima Arya.

Wali Kota mengatakan, sejak 2014 Pemkot Bogor berusaha keras melakukan tiga hal terkait tantangan melakukan hal baru. Pertama, membangun kultur inovasi bagaimana semua terbiasa dengan hal-hal baru.

Di awali pada 2019, ia meminta Bappeda mengambil posisi strategis untuk leading sektor dalam hal berinovasi dan berkreasi. Seluruh OPD pun dituntut berinovasi dan berkreasi. Hasilnya di 2019 dan 2020 Kota Bogor dinobatkan menjadi Kota Paling Inovatif.

“Tapi saya sadar ternyata yang menjadi PR bukan menumbuhkan kulturnya, tapi dua hal yakni sumber dari inovasi tidak boleh terbatas. Inovasi harus dibuka untuk semua bukan hanya ASN, tapi pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Sehingga bukan saja menumbuhkan inovasi tapi membuka ruang kolaborasi,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, cara kedua bagaimana agar inovasi menjadi kelembagaan dan berlanjut. Sehingga siapapun wali kotanya nanti mewarisi suatu sistem yang inovasinya terdepan, ada perwali, kegiatan, inovasi dimanfaatkan dan menghasilkan hal baik.

“Jadi bukan lomba adu cepat, saya yakin yang berharga bukan karena dapat piala dan uang pembinaan, tapi hal paling berharga dari inovator yakni inovasinya dirasakan warga dan menjadi program dan kegiatan. Tahun depan semoga bisa lebih meriah dan Kota Bogor terkenal sebagai biangnya inovator,” tegasnya.

Baca Juga:  Pelajar SMAN 7 Tewas Diawal PTM, Ini Kata Atang Soal Kekerasan Pelajar
Kepala Bappeda Kota Bogor Rudy Mashudi.

Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Kota Bogor Rudy Mashudi mengatakan, proses lomba Kribo ini telah dilaksanakan sejak 23 Agustus dengan melalui empat tahapan, mulai dari sosialisasi, pengumpulan proposal, seleksi administrasi dan substansi, proses pengecekan lapangan, presentasi dan hari ini pengumuman pemenang.

“Kribo pertama kali digelar 2019 dengan jumlah peserta 39 peserta, 2020 tidak digelar akibat Pandemi Covid-19. Di 2021 peserta mengalami kenaikan dua kali lipatnya menjadi 76 di antaranya SMP/ SMA 27 peserta, PTN dan lembaga penelitian 13 peserta dan masyarakat umum 36 peserta,” terangnya.

Rudy menjelaskan, poin-poin yang dinilai juri di antaranya kebaruan, kemanfaatan dan pengembangan dari inovasi. Setelah pengumuman pemenang ini, Pemkot Bogor akan memfasilitasi semua inovasi para juara untuk didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Namun sebelumnya akan ada inkubasi dan kemudian diproduksi massal berkoordinasi dengan dinas terkait.

“Jadi memang inovasinya tidak berhenti di lomba. Tahun depan kita akan persiapkan lomba Kribo lebih baik lagi, tahun ini pun kami sempat ragu tapi Alhamdulillah ada peningkatan peserta, total hadiah hampir Rp100 juta,” katanya.

Sementara itu, Juara Satu Kategori Sekolah, Siswa SMPN 6, Nova Navasya mengatakan, bersama rekannya Zahra Fadhilah Susanti membuat inovasi mengolah daun ketapang kering menjadi tinta spidol.

Melimpahnya limbah daun ketapang kering di halaman sekolahnya, menjadi awal mula ide itu tercetus dan tanpa diduga inovasinya membawa ia dan teman satu tim nya meraih juara.

“Jadi daun ketapang dijemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari. Daun ketapang yang sudah kering lalu di blender, kemudian dimasukkan ke dalam kapot ditunggu sampai sari daun ketapang keluar. Kemudian didiamkan pakai paku berkarat dan maizena, jadilah tinta spidol yang harganya lebih murah dan ramah lingkungan,” katanya. (Red)

Baca Juga:  Pakaian Adat Khas Daerah Warnai Peringatan Hari Amal Bakti Kemenag ke-77 di Kota Bogor

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *