Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya mengajak semua pihak di Kota Bogor untuk menguatkan optimisme melangkah ke depan menghadapi pandemi Covid-19. Yakini bahwa atas dasar persaudaraan, semua mampu mengelola perbedaan dan mampu menjemput masa depan.
“Kita kuatkan rasa kebersamaan ini kepada anak-anak kita, lintas generasi dan lintas iman, karena Kota Bogor adalah milik semua. Kita perlu memberikan pesan yang kuat Kepada seluruh warga Kota Bogor bahwa tidak ada yang tidak selesai jika dihadapi secara bersama-sama,” kata Bima Arya saat webinar dalam rangka HUT Gereja Zebaoth Bogor ke-102 secara daring di Pendopo VI, Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Sabtu (5/2/2022).
Apresiasi juga diungkapkannya atas inisiatif gereja untuk kegiatan sosial yang melibatkan generasi muda, fokus pada isu lingkungan, pemberdayaan umat dan ekonomi, pada isu-isu yang bisa menyatukan generasi muda lintas agama, keyakinan dan iman.
Menurutnya, warisan atas nikmatnya kebersamaan dan persaudaraan dari nenek moyang dan para orang tua sudah sepantasnya diteruskan dan diwariskan generasi selanjutnya. Di antaranya kebijakan, wisdom atau kearifan, kebajikan yang mengalir dari masa ke masa.
Pada kesempatan tersebut Bima Arya juga menyampaikan melonjaknya angka kasus positif Covid-19 di Kota Bogor setelah beberapa bulan lalu berhasil mengendalikan angka Covid-19 hingga sangat landai, dimana pertumbuhan kasus di angka nol, satu atau maksimal dua kasus.
“Hari ini menunjukkan bahwa semua harus tetap siaga dan waspada,” sebutnya.
Pemerintah pusat menghimbau semua agar tetap siaga dan waspada serta menerapkan protokol kesehatan (prokes), itu tentu karena alasan yang sangat kuat bahwa negara tengah memasuki gelombang ke-3 pandemi Covid-19.
“Kota Bogor kemarin tercatat rekor yang sangat tinggi, yakni 336 kasus per hari, trennya menunjukkan seperti pada tahun lalu dan semua harus siaga ketika virus Covid-19 varian delta menyerang,” jelasnya.
Untuk itu ia menegaskan pandemi belum selesai dan membutuhkan banyak sekali antisipasi. Ini adalah masa-masa yang sangat krusial bagi semua.
“Jika bisa melewati ini kita akan menorehkan tinta dalam sejarah bagi generasi selanjutnya atau sebaliknya kita bisa tercatat jika tidak mampu untuk menjaga, menguatkan, mempertahankan satu warisan sejarah yang menjadi modal utama kita sebagai bangsa Indonesia, bukan saja modal untuk merdeka tetapi juga untuk membangun menuju arah yang lebih baik yaitu modal kebersamaan dan persaudaraan. Dengan keduanya Indonesia umumnya dan khususnya Kota Bogor mampu melewati berbagai macam cobaan,” paparnya.
Kedua hal tersebut kata dia adalah modal yang luar biasa. Kota Bogor sendiri tidak pernah mencatatkan konflik sosial, baik vertikal maupun horizontal. Dan itu bukan hadiah atau anugerah tetapi tradisi yang mengalir dari masa ke masa. Hal ini terjadi karena Kota Bogor terbiasa mengelola dan menghadapi perbedaan dari masa ke masa, dari waktu ke waktu.
Kepada semua yang hadir, Bima Arya menegaskan ikhtiar bersama-sama yang dilakukan hari ini adalah untuk kembali merapatkan barisan, menyamakan frekuensi, mengelola perbedaan, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan dan ikhtiar yang dilakukan lebih banyak dari sebelumnya dalam menolong orang-orang yang terpinggirkan, baik secara ekonomi, pendidikan, sosial dan sebagainya, bahkan terganggu secara mental.
“Hari ini kita mencatatkan persoalan-persoalan yang asal muasalnya karena pandemi. Semua hal tersebut adalah realita yang kita hadapi dan kita lewati bersama, apabila modal kebersamaan ini terus kita jaga. Yang penting adalah bagaimana kesadaran yang sudah kuat atas indahnya kebersamaan dan persaudaraan bisa diturunkan lintas generasi, di transformasikan tidak saja pada seremoni atau sifatnya upacara, tetapi dalam aksi konkret,” tegasnya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj