Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Chusnul Rozaqi, beserta camat dan lurah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pengerjaan pembangunan trotoar pandu raya, Jalan Regional Ring Road (R3) yang menghubungkan wilayah Kecamatan Bogor Utara dengan Kecamatan Bogor Timur, Selasa (25/10/2022) pagi.
Secara detail, Bima Arya melakukan pengecekan pengerjaan proyek yang diakui oleh pihak kontraktor sudah 90 persen pengerjaan.
Ada beberapa detail pengerjaan yang menjadi sorotan Bima Arya, diantaranya adanya beberapa kondisi guiding block untuk tuna netra yang retak, elevasi antara ketinggian trotoar dengan akses masuk ke rumah warga atau pertokoan serta pembatas pohon yang terlalu besar, sehingga memakan luasan trotoar dan menghalangi akses pejalan kaki.
Secara umum kata Bima Arya, tingkat kerumitan pedestrian di pandu raya cukup tinggi karena banyak pohon besar, tiang-tiang, kemudian ada perbedaan elevasi antara jalan dengan rumah.
“Ini kurang detail, pengerjaannya kurang detail, pengawasan juga tidak detail, sehingga ketika saya turun itu kelihatan persoalan-persoalannya,” jelasnya.
Menurut dia seharusnya detail pengerjaan proyek harus dipastikan lagi, karena esensinya adalah agar masyarakat nyaman berjalan di trotoar.
“Supaya orang tidak jalan di jalan mobil. Ini gimana mau nyaman, mentok-mentok tadi, mentok pohon, mentong tiang, pembatasan pohonnya itu dibuat terlalu besar. Jadi orientasinya adalah untuk pejalan kaki supaya nyaman, ini kurang diawasi menurut saya, dinas kurang turun, kontraktor juga kurang detail,” sebutnya.
Untuk itu di masa pengerjaan yang sisa 8 hari lagi hingga akhir Oktober, ia memberikan ultimatum akan kembali melakukan pengecekan pengerjaan yang harus dikerjakan secara detail.
Kepada dinas terkait Bima Arya meminta agar tiang-tiang yang tidak berfungsi segera dibongkar, karena mengganggu akses pejalan kaki. Ia juga meminta agar ada komunikasi dengan pemilik rumah dan toko untuk memastikan elevasi antara rumah warga dan toko dengan trotoar sejajar sehingga tidak mengganggu akses warga.
Sidak pengecekan trotoar pandu raya ini dilakukan Bima Arya dengan berjalan kaki menelusuri seluruh panjang trotoar yang sedang dikerjaan. Ketika melaakukan pengecekan, ia juga sempat menerima keluhan yang disampaikan warga mengenai saluran air yang tidak bisa menampung air karena curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya genangan.
Mendengar keluhan warga itu, Bima Arya memberikan atensi khusus untuk segera diperbaiki sehingga tidak menimbulkan masalah baru dan genangan air baru.
“Ya mumpung masih pengerjaan dipastikan ditambah titik-titik saluran airnya. Tadi saya lihat di depan Taman corat-coret itu ada genangan air di situ. Saya minta diperbesar, diperbanyak saluran airnya,” katanya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menyampaikan, kondisi pengerjaan memang belum selesai karena masih ada sisa waktu pengerjaan. Nantinya kata dia, apa yang sudah disampaikan oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya akan disesuaikan.
“Tadi antara trotoar dan lahan ke pemilik pribadi kita akan rapikan semua sampai ketemu elevasi yang bagus,” katanya.
Terkait keberadaan tiang, kata Chusnul pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pemilik tiang jasa komunikasi untuk melakukan pembongkaran. Namun karena adanya miss komunikasi sehingga hanya ada beberapa tiang saja yang dibongkar.
“Kita sudah minta secara menyeluruh sebenarnya, bukan di satu dua titik saja. Kita lagi koordinasikan lagi untuk bisa semuanya kita rapikan, jadi dari tujuh tiang tinggal satu tiang. Kita akan koordinasikan. Sedangkan pohon akan dikoordinasikan dengan Perumkim,” katanya.
Mengenai drainase, kata Chusnul tidak masuk dalam hitungan. Namun pihaknya akan melakukan evaluasi mengenai volumenya terhadap perpanjangan waktu pengerjaan. Melihat masih ada beberapa detail yang harus dikerjakan, kemungkinan akan ada tambahan waktu pengerjaan.
“Iya kemungkinan ada perpanjangan,” sebutnya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj