PWI Bogor Gelar Safari Jurnalistik

Sorotrakyat.com | Bogor – Wartawan harus memiliki sikap Independen, akurat,profesional dan berimbang dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

“Wartawan Indonesian harus menguji dan meneliti dan croschek terhadap setiap informasi yang diterima,” tegas Ketua PWI Kab Bogor Subagio dihadapan peserta safari Jurnalistik, Selasa (26/10).

banner 325x300

Safari Jurnalistik diselenggarakan oleh PWI Kabupaten Bogor, yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Cibinong.

Dalam acara tersebut, diikuti oleh para lurah se kecamatan Cibinong, dan para pejabat setingkat kepala seksi pada instansi terkait.

Ketua PWi Kabupaten Bogor Subagio menuturkan tentang keberadaan UU Pokok Pers, Kode Etik Jurnalistik, merupakan rambu rambu hukum yang patut ditaati para insan pers. Sebab dengan rambu rambu ini, wartawan tidak bisa bertindak seenaknya dalam menjalankan tugas atau profesinya.

“Dengan kata lain, wartawan bukan mahkluk yang kebal hukum. Mereka bisa ditindak sesuai dengan tingkat permasalahan yang mereka buat,” jelasnya.

Wartawan dalam menjalankan tugas peliputan, menggali dan mengumpulkan informasi, konfirmasi atau pun klarifikasi haruslah mengedepankan Kode Etik Jurnalistik.

“Dalam memuat berita juga, wartawan tidak boleh menjustifikasi. Selalu mengedepan – kan azaz praduga tidak bersalah,” tutur Bagiyo.

Lebih lanjut Bagiyo, memaparkan tentang UU ITE yang bisa mengancam wartawan jika dalam menulis atau memuat beritanya tidak akurat atau bahkan berita bohong (HOAX) sehingga menyebabkan pencemaran nama baik seseorang yang bisa berujung pada tuntutan pidana, ulasnya.

Sementara pemakalah lain, oleh Saeful Kurniana (Wakil Ketua III) dan Untung Bachtiar (Penasehat PWI) dalam pemaparannya menekankan bahwa profesi wartawan harus betul-betul memahami dan menjalankan Kode Etik Jurnalistiknya, untuk menghindari delik hukum yang bisa menyeret pribadi wartawan tersebut ke ranah Pidana.

Sementara camat Cibinong Ruslian, mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang di prakarsai oleh PWI.
” Kami selaku pelayan masyarakat tidak bisa menghindar dan bertemu dengan para awak media,karena selaku sosial kontrol dan menjalankan UU dan mari kita saling bersinergi,”. ujar Ruslian. (Ii Syafri)

Baca Juga:  Pesona Golok Pasundan, Warisan Nusantara Menuju UNESCO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *