Pekan HAM Digelar di Kota Bogor 3-12 Desember 2022, Ada Apa Saja?

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Pekan Hak Asasi Manusia (HAM) dihelat di Kota Bogor 3-12 Desember 2022. Rangkaian kegiatan akan diisi berbagai aktivitas, mulai dari diskusi panel, gebyar ekonomi kreatif hingga penampilan seni dan budaya. 

Untuk diskusi panel tematik, Pekan HAM Kota Bogor akan mengundang narasumber tokoh dan aktivis baik nasional maupun lokal.

banner 325x300

Antara lain: Yasonna Laoly (Menteri Hukum & HAM RI), Moeldoko (Kepala Staf Kepresidenan RI), Firli Bahuri (Ketua KPK RI), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Yenny Wahid (Direktur The Wahid Institute), Atnike Nova Sigiro (Ketua Komnas HAM RI).

Kemudian ada Najwa Shihab (Presenter/Jurnalis), Grace Natalie (Politisi), Yunarto Wijaya (Pengamat Politik), Usman Hamid (Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia), Arif Satria (Rektor IPB University), Mangadar Situmorang (Rektor Universitas Katolik Parahyangan), Didik Notosudjono (Rektor Universitas Pakuan) dan Atang Trisnanto (Ketua DPRD Kota Bogor).

Ada juga Adnan Topan Husodo (Koordinator Indonesia Corruption Watch/ICW), Gufron Mabruri (Direktur Imparsial), Beka Ulung Hapsara (Komisioner Komnas HAM 2017-2022), Ismail Hasani (Setara Institute), Bahrul Fuad (Komisioner Komnas Perempuan), Lies Marcoes Natsir (Direktur Eksekutif Rumah KitaB), beberapa Duta Besar dan Wali Kota hingga para tokoh serta aktivis lokal lainnya.

Mengusung tema besar ‘Kontekstualisasi Kearifan Lokal Dalam Pemajuan HAM dan Kota Inklusif’, Pekan HAM Kota Bogor bertujuan untuk menunjukkan dan memperkuat komitmen bersama para pemangku kepentingan untuk pemajuan HAM dan inklusi sosial. 

“Pekan HAM ini bertujuan untuk melakukan refleksi bersama semua pemangku kepentingan terkait progres dan pemajuan HAM, membangun ruang dialog, ajang ekspresi serta aksi kolaborasi seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya. 

Baca Juga:  Perda Kota Layak Anak Bogor Terancam Mandul Akibat Minimnya Anggaran

Menurut Bima, pemenuhan HAM dan pembangunan inklusif bukan hanya amanat konstitusi, tetapi juga esensi reformasi, demokrasi dan desentralisasi. 

“Ini komitmen bersama. Pemajuan HAM dan inklusi sosial harus terus diupayakan terutama terkait permasalahan yang selama ini terus menjadi tantangan,” ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Pelaksana Pekan HAM yang juga Kabag Pemerintahan Setda Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, memaparkan kegiatan akan dilangsungkan di seluruh Kecamatan di Kota Bogor.

Rangkaian akan dimulai pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Padjajaran Suite Resort dan Convention Hotel, BNR, Sabtu (3/12/2022).

Kemudian dilanjutkan pada Senin (5/12/2022) diskusi seputar Disabilitas dan ODHA di Sarah by Cafe, Katulampa, Bogor Timur. 

Talk Show Ekonomi Kreatif di Situ Gede, Bogor Barat, Selasa (6/12/2022).

Diskusi bertajuk Genggam Erat Tanganku Berkebudayaan dan Berkeprimanusiaan di RM. Ayam Ardhita, Tanah Sareal, Rabu (7/12/2022).

Diskusi Merawat Kebudayaan Lokal di Kampung AEWO Mulyaharja, Bogor Selatan, Kamis (8/12/2022).

Diskusi Pemenuhan Hak atas Pangan di Harkat Farm Cimahpar, Bogor Utara, Jumat (9/12/2022).

Gebyar Ekonomi Kreatif di Bogor Creative Center, Bogor Tengah pada Sabtu (10/12/2022) hingga Minggu (11/12/2022).

“Acara Puncak Pekan HAM akan dilaksanakan pada Senin (12/12/2022) di Halaman Gedung Bakorwil dan BCC,” kata Marse.

Marse menjelaskan, acara puncak juga akan diisi dengan diskusi utama dan tematik. Mulai dari ‘HAM Dalam Perspektif Politik’, ‘Hak Jaminan Keberagaman’, ‘Pemajuan HAM Untuk Perempuan, Anak dan Disabilitas’, ‘Hak Terhadap Layanan Publik’, ‘Ruang Anak Muda Dalam Pembangunan Kota’, ‘Green Development’, ‘Simposium Anti Korupsi dan HAM’.

Ada juga diskusi tematik ‘Praktek Mediasi Konflik Gereja Yasmin’ di Gereja GKI Pengadilan di Bogor Barat, Senin (12/12/2022).

Semua rangkaian diskusi tersebut dapat diikuti oleh masyarakat dengan terlebih dahulu mendaftarkan diri pada http://bit.ly/PekanHAM2022 , dan akan disiarkan secara daring melalui media sosial Pemerintah Kota Bogor. (Red)

Baca Juga:  Analis Ekonomi Politik, Dr Kun Nurachadijat: UMKM ingin melejit naik kelas, harus bisa bedakan kapan jadi manajer, kapan jadi leader

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *