Khatib Jumat di Masjid At-Taqwa Balai Kota Bogor, Ketua DPRD Sampaikan 4 Hal Ini

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Sholat Jumat di Masjid At-Taqwa yang berada di komplek Balai Kota Bogor, Jumat (3/2) nampak berbeda dari biasanya. Saat khotib naik mimbar setelah adzan, ternyata yang
bertugas menyampaikan khutbah adalah Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto.


Dalam khutbahnya, Atang menyampaikan pesan kepada dirinya dan jamaah untuk senantiasa
bersegera meminta ampunan kepada Allah Yang Maha Kuasa sebagaimana firman Allah SWT
dalam QS. Al-Imran ayat 133 ‘Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa’.

banner 325x300


“Begitu sayangnya Allah SWT pada hambaNya sehingga menyeru agar kita bersegera untuk
meminta ampunanNya. Semoga kita menjadi orang-orang yang bertaqwa sehingga kita selalu
tergerak untuk selalu minta ampun atas dosa-dosa yang banyak kita lakukan setiap harinya”,
ungkap Atang.

Salah satu ciri dari sebuah ketaqwaan adalah apakah kita memiliki kelembutan hati untuk selalu
meminta ampun kepada Allah. Apakah kita selalu menyerahkan semua urusan dan bersandar
hanya kepada Allah. Termasuk apakah hati kita bergetar ketika mendengarkan ayat-ayat Allah.
Jika tidak, kita perlu menyalakan alarm pribadi agar kemudian kita memperbaiki diri sehingga
bisa memupuk rasa taqwa.

“Hati kita harus selalu memiliki alarm pengingat. Perlu kita renungkan, apakah kita memiliki
kelembutan hati untuk senantiasa berharap hanya pada Allah. Jika kita adalah pribadi yang sulit
untuk meminta ampunanNya, jika kita adalah pribadi yang sulit untuk mendekatkan hati kita
hanya kepadaNya, maka ini adalah lampu kuning yang harus kita nyalakan dan harus segera kita
perbaiki,” ujar Atang.

Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto bersama Bima Arya Sugiarto

Untuk memupuk ketaqwaan tersebut, pria yang akrab disapa Kang Atang ini menilai ada empat
hal yang perlu dilakukan. Pertama adalah kita harus menetapkan bahwa satu-satunya Rabb yang
patut kita sembah dan kita yakini dan kita serahkan seutuhnya hidup kita hanyalah kepada Allah
SWT.

Baca Juga:  Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bogor Pekan Kedua September Kembali Uji Coba Terbatas

“Diberikan jabatan, promosi, dirotasi, dimutasi itu adalah bagian dari realita kehidupan. Jangan
terlalu berharap kepada atasan untuk dipromosikan, karena sesungguhnya atasan hanyalah
bagian dari dunia yang menjadi perantara takdir itu terwujud. Tapi sungguh, harapan yang kita
gantungkan haruslah hanya kepada Allah SWT. Jika semua kita serahkan kepada Sang Pencipta,
insya Allah hati akan menjadi tenang,” jelas Atang.

Hal kedua, yang disampaikan oleh Kang Atang adalah kita harus membiasakan meminta ampun
kepada Allah. Karena, kita sebagai manusia pasti banyak memiliki salah. Semakin tinggi jabatan,
semakin besar harta yang dimiliki, semakin banyak kesempatan yang dipunyai, maka semakin
tinggi juga peluang kemaksiatannya.

“Selama ini Allah masih menutupi aib kita. Kalau saja Allah membukakan aib kita, kita tentu tidak
akan berani keluar rumah karena banyaknya aib dan maksiat kita. Jangan sampai kita pun juga
sulit untuk memohon ampun kepada Allah. Jangan hanya satu kali dalam setahun ketika sholat
Idul Fitri saja kita minta ampun, tapi mintalah ampunan di setiap saat yang bisa kita lakukan,”
ungkap Atang.

Ketiga, untuk mendekatkan diri kepada Allah, umat manusia senantiasa harus memiliki sikap
pemaaf. Karena, tidak ada yang sempurna dari kehidupan ini. Setiap orang pasti banyak
kekurangan dan setiap orang pasti punya kesalahan.

“Seringkali kita sulit memberikan maaf, terutama kepada orang-orang yang menyulitkan dan
membenci kita. Namun, dengan memiliki sikap pemaaf ini, niscaya mampu membuat hati kita
jadi lembut dan kita akan lebih berserah diri kepada Allah,” kata Atang.

Keempat, setiap manusia jangan pernah ragu untuk berbuat baik. Menurut Atang, setiap ada
peluang berbuat baik, lakukanlah. Karena, dari kebaikan yang kecil sekalipun akan diberikan
ganjaran pahala oleh Allah SWT.

Baca Juga:  Telan Anggaran Rp14,9 miliar, Komisi IV Sidak Museum Pajajaran

“Kesempatan berbuat baik ada di mana-mana, di setiap waktu. Sehingga, marilah kita saling
mengingatkan untuk terus berbuat baik. Masih ada waktu buat kita untuk kemudian menyiapkan
diri, menyiapkan bekal terbaik sebelum menghadap Allah nanti. Semoga bekal yang kita siapkan
adalah bekal terbaik yaitu ketaqwaan,” tutupnya. (Adv)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *