Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Tantangan wali kota dari masa ke masa adalah satu sisi semua ingin harmoni, namun disisi lain perubahan itu keniscayaan.
“Tidak mungkin tidak berubah, kalau terlalu menjaga harmoni maka tidak ada perubahan, namun jika terlalu mendorong perubahan tanpa bisa membangun harmoni, maka akan terjadi gejolak. Itu intinya,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya saat Morning Coffee Bersama Komisi Hubungan Antar Agama dan kepercayaan Keuskupan Bogor di Aula Gedung Maria, Komplek Gereja Katedral, Jalan Kapten Muslihat, Sabtu (11/3/2023).
Untuk itu kata dia, dibutuhkan kebersamaan semua pihak dan racikan yang pas untuk membangun harmoni dan mendorong perubahan terus menerus.
Selain kerja keras semua pihak untuk bersama-sama menguatkan ‘jahitan-jahitan’ antar elemen yang membuat Kota Bogor tetap harmoni dan menjaga kondusifitas, Bima Arya juga menegaskan untuk tidak mencampur adukan antara kebutuhan dan kepentingan.
Jelang tahun politik, Bima Arya meyakini Kota Bogor telah memiliki pondasi yang kuat dan cara untuk menyelesaikan persoalan yang dipelajari dari waktu ke waktu dan dari kasus per kasus.
Jajaran Forkopimda di Kota Bogor menurut Bima Arya adalah bukan ‘kaleng-kaleng’. Dan itu bisa dilihat banyaknya alumni Kota Bogor yang memiliki karir cemerlang, terbaru adalah Pangdam Jaya.
Sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menyoroti tindakan tawuran pelajar yang belum lama terjadi. Menurutnya tugas polisi bersama tiga pilar lainnya serupa dengan dokter, menganalisa keadaan yang berpotensi menimbulkan ancaman dari gejala-gejala.
Contohnya tawuran pelajar, gejalanya para siswa yang terlibat berpakaian tidak rapi, menggunakan motor padahal secara usia belum boleh, nilai-nilainya jelek dan hal negatif lainnya. Pelanggaran yang ada terkesan dibiarkan, tidak diingatkan dan pihak terkait tidak memperdulikan.
“Ketika ada suatu ketidakberesan berpeluang dalam satu lingkungan yang tidak diperdulikan akan menjadi peluang masuknya kejahatan, ada jaminan orang-orang di situ tidak peduli sehingga berkembanglah potensi-potensi kerawanan,” katanya.
Untuk itu Kapolresta mengajak agar pemerintah dan negara hadir untuk memberikan perlindungan dan pelayanan maksimal bagi warga Kota Bogor.
“Sudah jadi tugas kami bersama bahu membantu memberikan rasa aman dan nyaman yang dalam prosesnya. Kami butuh kepedulian dan kebersamaan, perlu kontribusi semua pihak,” kata Kapolresta Bogor Kota.
Mgr. Paskalis Bruno Syukur dalam sambutan menyebutkan, menjadi cita-citanya untuk mendorong umat dalam memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, khususnya Kota Bogor.
Dirinya mengajak umat untuk saling menolong dan bersama-sama membangun bangsa, walaupun dengan latar belakang keyakinan berbeda tetapi memiliki semangat dan rasa cinta yang satu, kepada tanah air.
“Dalam konteks inilah kita berjalan dan mengajak dan memikirkan bersama berkembang secara terus menerus untuk lingkungan serta kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Perayaan agama yang dilaksanakan di Kota Bogor bagi saya adalah media-media yang harus dipelihara secara bersama-sama, sekaligus juga merawatnya melalui cara informal maupun semi formal. Kita patut bersyukur bersama Pemkot Bogor karena telah mendorong semua pihak dalam membangun Kota Bogor,” jelasnya.
Morning Coffee dilaksanakan dalam format semi formal kata Ketua Panitia, Romo Dionnysius Manopo tidak lain tujuannya agar Kota Bogor menjadi lebih baik.
“Melalui silaturahmi semua jadi bersinergi dan keberadaannya berdampak bagi orang lain dan itulah yang ingin kita hadirkan di dalam pertemuan kali ini dengan bercerita dan berbagi pengalaman, sehingga ada tindak nyata dan kegiatan dalam waktu-waktu mendatang,” katanya.
Hadir dalam silaturahmi tersebut, CEO Radar Bogor, Ketua KPU Kota Bogor, Bawaslu Kota Bogor, Kalak BPBD Kota Bogor bersama perwakilan Dinas Perhubungan Kota Bogor, jajaran Polri dan TNI serta pihak-pihak terkait lainnya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj