Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Menjadi kota tujuan wisata dan lintasan arus mudik dan balik, kepadatan arus lalu lintas dan kunjungan wisata di Kota Bogor terkendali.
Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat mendampingi kunjungan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Akhmad Wiyagus, bersama Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso saat meninjau Pos PAM terpadu di Terminal Baranangsiang untuk melihat arus balik dan wisata, Rabu (26/4/2023).
Bima Arya mengatakan, pengumuman dari Menteri PANRB Ad Interim, Mahfud MD agar kantor pemerintahan menunda menyelenggarakan acara halalbihalal hingga setelah 30 April efektif untuk mengurai kepadatan saat arus mudik.
Sehingga, kata Bima Arya pelaksanaan arus mudik terjadi pergelombang, sehingga pengurangan kepadatan terjadi hingga 30 persen.
Menindaklanjutinya, di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ia menerbitkan surat edaran penundaan halal bihalal hingga sepekan ke depan.
“Jadi langkah-langkah ini Insya Allah akan memberikan efek yang baik, sehingga tidak terjadi penumpukan yang tinggi ketika mudik. Jadi ini kolaborasi pada semua,” katanya.
Dalam libur lebaran saat arus mudik dan arus balik serta kunjungan wisatawan, Pemkot Bogor bersama TNI-Polri melakukan antisipasi dan kewaspadaan untuk mengurai kepadatan.
Atas kolaborasi tersebut kepadatan arus lalu lintas dan di tempat-tempat wisata bisa terkendali.
“Iya Alhamdulillah semua bisa terkendali. Bahkan, kemarin sore Kota Bogor relatif landai, makanya kami berterima kasih kepada pak Kapolresta dan jajaran yang sudah melakukan antisipasi,” ujarnya.
Selama arus balik ini lanjut Bima Arya, Pemkot Bogor juga mempersilahkan kepada ASN yang ingin mengajukan perpanjangan cuti lebaran atau izin tambahan.
Namun meski demikian bagi PNS yang masuk di hari ini dan sudah kembali bertugas bisa menjalankan kembali tugasnya dengan baik.
“Artinya semua masuk hari ini, tapi bagi yang ingin mengajukan cuti tambahan kami persilahkan, tetapi dengan catatan tadi, Dukcapil, RSUD, Puskesmas, tidak boleh kosong, tapi semua diaturkan jadwalnya,” katanya.
Dengan begitu semua pelayanan tetap berjalan seperti biasa.
Terkait kepadatan di sejumlah titik di Jawa Barat, termasuk di wilayah Bogor Raya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, secara umum selama arus mudik tidak ada kemacetan yang berarti.
“Memang ada beberapa spot di beberapa jalur termasuk di tol dan juga arteri sempat terjadi kepadatan arus lalu lintas. Tetapi dengan cara bertindak yang sudah dipersiapkan, masing masing kewilayahan akhirnya bisa diurai,” katanya.
Kondisi tersebut bisa menjadi evaluasi bagi masyarakat yang akan berkunjung ke tempat wisata, sehingga tidak terjebak dalam kepadatan.
“Bagi masyarakat yang akan berkunjung ke tempat wisata agar melihat traffic yang terjadi di wilayah tersebut. Di Beberapa tempat selama pasca lebaran memang ada tempat-tempat yang menjadi ramai, seperti tempat wisata. Ini memang menjadi perhatian juga kepada masyarakat yang akan berkunjung agar mewaspadai tempat -tempat tersebut agar tidak terjebak dalam kepadatan,” katanya.
Pasca arus mudik dan arus balik lebaran, Kota Bogor menjadi perlintasan bagi para pemudik dan tujuan wisata.
Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria mengatakan, pengumuman dari Presiden Joko Widodo dan Menteri PANRB Ad Interim, Mahfud MD mengenai penundaan halal bihalal berdampak sangat positif di lapangan, sehingga arus lalu lintas tidak begitu deras.
Dalam menghitung volume kendaraan yang masuk ke Kota Bogor lanjut Galih pihaknya menggunakan aplikasi Bismo (Bogor digital smart mobil account).
“Artinya semua kendaraan roda empat roda dua dan bus melewati aplikasi itu. Awalnya topup kami itu H+2 sebanyak 340 ribu kendaraan melintasi Bogor kota, namun karena kemarin ada kejadian padatnya dipuncak sehingga kami menjadi penampungan sementara kendaraan yang akan ke puncak. Terhitung kemarin pecah di 360 ribu kendaraan yang melintasi Kota Bogor ini,” katanya.
Meski arus kendaraan cukup padat namun kata Galih, arus lalu lintas tetap masih bisa dikendalikan.
Dari data yang ada lanjut Galih, pada H+2 dan H+3 peningkatan volume kendaraan terjadi hingga 20 sampai 30 persen.
Hal itu dikarenakan Kota Bogor tidak hanya jadi lintasan arus mudik dan arus balik, namun juga menjadi kota tujuan wisata.
“Gerbang tol Bogor awalnya tembus 35 ribu tahun kemarin, setiap harinya sekarang hampir naik ke 38 ribu ke atas. Artinya Kota Bogor selain sebagai lintasan arus mudik maupun balik, tapi Kota Bogor juga menjadi kota serbuan wisata, seperti kita tahu di KRB kapasitas 20 ribu kemarin tembus 1rb, artinya masyarakat memanfaatkan libur panjang dengan berwisata di wilayah Kota Bogor,” ujarnya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj