Kasus Rempang! Pemuda Kepri Diminta Kritis dan Etis, Tapi Hati-hati Dijebak

Sorotrakyat.com | Batam –Pemuda Kepulauan Riau (Kepri) diingatkan agar tidak menjadi “panggung” bagi pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik praktis yang pragmatis. Hal tersebut disampaikan oleh Dudung A. Abdullah, Direktur LBH Hidayatullah, saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk “Peran Pemuda dalam Membangun Negara Hukum yang Berkeadilan: Tumbuhkan Progresivitas Pemuda yang Beradab untuk Membangun Kepulauan Riau Unggul”, di Auditorium Abdullah Said, Kampus Hidayatullah Batu Aji, Batam, Sabtu, 23 September 2023.

“Pemuda harus tetap konsisten sebagai kekuatan moral masyarakat yang kritis dan independen dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dari arogansi pihak lain,” kata Dudung.

banner 325x300

Dudung mengingatkan agar pemuda dalam menyampaikan sikap kritisnya harus dibekali dengan informasi yang berimbang. Hal ini untuk menghindari pemuda dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan politik praktis.

“Pemuda juga harus menyampaikan sikap kritisnya secara etis, sehingga bisa dibedakan antara memberikan masukan dan melakukan hujatan,” kata Dudung.

Dudung juga menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam menyuarakan penegakan hukum yang seimbang dan imparsial. Dalam kondisi kekinian, proses penyampaian kritik dan masukan yang dilakukan pemuda bisa melalui berbagai cara, termasuk lewat media sosial.

“Pemuda diharapkan tetap konsisten menjalankan perannya sebagai kontrol sosial kekuatan moral dan insan intelektual,” ujar Dudung.

Pemuda Kepri Harus Tegas dan Konsisten

Pesan Dudung A. Abdullah tersebut disambut positif oleh pemuda Kepri. Ketua PW Pemuda Hidayatullah Kepri Mahdi Muntazor mengatakan, pemuda Kepri akan tetap konsisten dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, termasuk dalam kasus Rempang Eco City.

“Kami akan tetap mengawal dan menyuarakan penegakan hukum yang berkeadilan dalam kasus Rempang Eco City,” tegas Mahdi.

Mahdi juga mengatakan, pemuda Kepri akan menyampaikan sikap kritisnya secara etis dan berimbang.

Baca Juga:  Anggaran Kota Bogor 2025: Antara Harapan dan Tantangan

“Kami akan tetap menjadi kekuatan moral masyarakat yang kritis dan independen,” kata Mahdi.

Kasus Rempang Eco City

Kasus Rempang Eco City adalah konflik agraria yang terjadi di Pulau Rempang dan Galang, Batam. Konflik tersebut melibatkan warga setempat dengan pengembang proyek Rempang Eco City.

Warga setempat menolak proyek Rempang Eco City karena dinilai tidak transparan dan tidak melibatkan masyarakat dalam proses pembangunannya.

Pemuda Kepri menjadi salah satu pihak yang aktif menyuarakan penolakan terhadap proyek Rempang Eco City. (DA/DR)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *