Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Polemik akan dilakukan nya Peresmian Museum Pajajaran di Batutulis, Kota Bogor, oleh Bima Arya diprotes oleh para budayawan. Mereka menilai peresmian museum tersebut terlalu dini karena pembangunannya belum selesai 100 persen. Selain itu, para budayawan juga menyoroti beberapa pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan museum tersebut.
Aliansi komunitas budaya Jawa Barat bersama Ormas menyatakan sikap tidak setuju dengan rencana peresmian Museum Pajajaran di Batutulis, Kota Bogor, yang akan dilaksanakan pada Jumat, 22 Desember 2023.
Menurut Sekjen Aliansi, Tb Lutfi Suyudi, peresmian museum tersebut dinilai terlalu dini karena pembangunannya belum selesai 100 persen.
“Pembangunan museum ini baru mencapai 70 persen. Masih banyak pekerjaan yang belum selesai, seperti pembangunan prasasti Batutulis, taman, menara, amply teater, tembok pagar, dan ornamen batu lainnya,” ucap Lutfi dalam wawancaranya dengan awak media sorotrakyat.com, Kamis (21/12).
Selain itu, Lutfi juga menyoroti beberapa pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan museum tersebut. Salah satunya adalah penggunaan material dinding yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
“Dalam kesepakatan awal, material dinding menggunakan bata merah. Namun, dalam pelaksanaannya, pihak kontraktor menggunakan hebel,” kata Lutfi yang juga sebagai Sekjen Ormas GJS (Garda Jawara Silat).
Lutfi juga mempertanyakan sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang tidak melibatkan pihak budayawan dalam proses pengawasan pembangunan museum tersebut.
“Padahal, kamilah yang memberikan masukan dan desain untuk museum ini. Namun, kami sama sekali tidak dilibatkan dalam pengawasan pembangunannya,” jelas Lutfi.
Lutfi meminta kepada Pemkot Bogor untuk menyelesaikan pembangunan museum tersebut secara menyeluruh dan sesuai dengan kesepakatan bersama.
“Museum Pajajaran ini adalah milik masyarakat luas. Oleh karena itu, pembangunannya harus melibatkan semua pihak, termasuk para budayawan,” ujar Lutfi.
Dirinya juga menyinggung DPRD Kota Bogor diminta untuk lebih proaktif membela masyarakat, khususnya para budayawan, dalam perjuangan pembangunan Museum Pajajaran. (DR)
Editor & Penerbit: Den.Mj