Kreatif Agribisnis: Inovasi Urban Farming untuk Keberlanjutan Pertanian

Inovasi Urban Farming untuk Keberlanjutan Pertanian

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Apa yang terlintas di pikiran Anda jika mendengar kata pertanian? Mungkin kebanyakan dari kita akan membayangkan sebuah pedesaan dengan lapangan luas yang ditumbuhi beraneka macam tumbuhan dan perkebunan. Namun, ternyata ada pula praktik pertanian di daerah perkotaan. Popularitas pertanian perkotaan atau urban farming semakin meningkat di tengah permasalahan yang terjadi di perkotaan, khususnya kota-kota besar.

Berkurangnya lahan akibat pembangunan merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di kota-kota besar. Konsep urban farming pun mulai dikenal sebagai solusi untuk mengoptimalkan pertanian di area perkotaan. Urban farming atau pertanian perkotaan adalah upaya penggunaan lahan terbatas untuk melakukan kegiatan pertanian, bercocok tanam, dan beternak. Lahan yang digunakan dapat berupa pekarangan rumah, lahan kosong, atap rumah, dan lahan-lahan kecil lainnya.

banner 325x300

Urban farming tak hanya berfungsi untuk menanggulangi ketahanan pangan saja, tetapi juga sebagai ruang penghijauan. Ada banyak jenis urban farming yang dapat diterapkan, seperti hidroponik, aquaponik, rooftop, kebun vertikal, dan lain-lain. Selain memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, interaksi dengan alam dan lingkungan dapat mengurangi stress dan meningkatkan suasana hati. Alam terbukti menjadi penyedia kebutuhan manusia sehari-hari.

Semakin berjalannya waktu, urban farming pun mulai berkembang dan dimanfaatkan untuk peluang bisnis. Salah satu pebisnis yang menerapkan konsep urban farming dalam menjalankan usahanya, yaitu Elang Ilik Martawijaya. Elang merupakan seorang dosen dan penulis buku yang berkecimpung di bidang agribisnis. Latar belakangnya dan komitmennya sedari muda membuat dia berkeinginan membangun usahanya sendiri.

Elang berhasil membuat konsep untuk usahanya yang bernama Kreatif Agribisnis. Kreatif Agribisnis memiliki tiga skala, yaitu skala kecil, skala menengah, dan skala luas. Pertama, skala kecil dengan luas 250-1000 m. Pada skala kecil, Elang memanfaatkan rumah-rumah untuk dijadikan lahan urban farming. Luas tanah rumah biasanya cukup terbatas sehingga harus dilakukan pengoptimalan penanaman tumbuhan. Oleh karena itu, dinding rumah, pekarangan, atap rumah, maupun sudut-sudut lainnya menjadi tempat strategis melakukan urban farming.

Baca Juga:  Pengembangan Budidaya Kakao Bisa Menjadi Konservasi

Konsep ini telah dilakukan pada usaha yang bernama Rumah Kreatif Agribisnis. Terletak di Jalan Sempur Kaler No. 71, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. UMKM ini mencakup resto berkonsep alami dan pelatihan agribisnis. Suasana alaminya berasal dari beragam jenis tumbuhan yang ditanam. Hal ini memberikan kesan yang menenangkan bagi para pengunjung. Dengan menerapkan konsep ”rumah”, dapat menciptakan kedekatan antara pengunjung dan Rumah Kreatif Agribisnis. Jadi jika mengunjungi UMKM ini, akan terasa seperti di rumah sendiri.

Kedua, skala menengah yang memiliki luas 1000-10000 m, yaitu Bale Gedong Kreatif Agribisnis. Berlokasi di Ciawi, dengan nama Balegedong Resort Bogor. Bale Gedong merupakan venue yang biasanya digunakan untuk berbagai acara, seperti pernikahan, gathering, maupun acara lainnya. Selain itu, tempat ini juga dijadikan sebagai wisata edutainment bagi para pelajar. Mereka dapat belajar mengenai pertanian dengan cara yang lebih menyenangkan sehingga anak-anak menjadi mengetahui akan pentingnya pertanian.

Ketiga, skala besar dengan skala yang tentunya jauh lebih luas. Elang bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University, mengembangkan sebuah program yang bernama Desa Wisata dengan memanfaatkan potensi-potensi desa untuk dijadikan sektor pariwisata berbasis agro. Hadirnya Desa Wisata diharapkan dapat membuahkan hasil yang positif juga bagi masyarakat. Lapangan pekerjaan pun semakin bertambah.

Adanya Kreatif Agribisnis tidak hanya menjadi sebuah ladang keuntungan saja bagi para stakeholder. Namun, memberikan dampak positif, baik untuk lingkungan maupun masyarakat. Urban farming dapat menekan jumlah gas emisi yang berasal dari kendaraan, pabrik, dan jejak karbon yang disebabkan oleh hal lainnya. Melalui konsep urban farming, Kreatif Agribisnis menunjukkan komitmen dan kontribusinya pada keberlanjutan pertanian dan pelestarian lingkungan.

Baca Juga:  116 Alumni SMA Pradita Dirgantara Lolos SBMPTN 2021

Alexandre Rachel Lowu Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media SV IPB University

Editor & Penerbit: Den. Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *