Ribuan Buruh Kembali Turun ke Jalan, Desak Penyelamatan Industri Nasional, Pencabutan UU Cipta Kerja dan PHK Liar!

Ketua Umum DPP SPN Iwan Kusmawan SH., dan Presiden KSPI Said Iqbal, saat memimpin unjuk rasa Buruh, "Tolak UI Cipta Kerja, Cabut Permendag 8/2024, Hentikan PHK Liar!, (Rabu, 3 Juli 2024).

Sorotrakyat.com | Jakarta – Ribuan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara hari ini, 3 Juli 2024. Aksi ini sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan kaum buruh dan industri nasional.

Ketua Umum DPP SPN, Iwan Kusmawan SH, dalam orasinya menyampaikan bahwa aksi ini bertujuan untuk menyelamatkan industri tekstil dan logistik nasional yang tengah terpuruk akibat kebijakan impor yang tidak berpihak pada produk lokal. Terlebih dengan terbitnya Permendag No 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang merugikan industri domestik.

banner 325x300

“Banjir produk impor yang murah telah mematikan industri lokal dan merenggut lapangan pekerjaan. Pemerintah harus segera bertindak untuk melindungi industri nasional dan menciptakan lapangan pekerjaan yang layak bagi rakyatnya,” tegas Iwan.

Selain itu, SPN juga menuntut pencabutan Klaster Ketenagakerjaan UU Cipta Kerja. Menurut SPN, UU ini hanya menguntungkan pengusaha besar dan investor asing, sementara mengabaikan hak-hak dasar pekerja serta memperparah kondisi kerja menjadi semakin tidak adil.

Ketua Umum DPP SPN Iwan Kusmawan SH., saat aksi unjuk rasa “Tolak Cipta Kerja, Cabut Permendag 8/2024, Hentikan PHK Liar!”, (3 Juli 2024).

“UU Cipta Kerja adalah biang keladi dari berbagai permasalahan ketenagakerjaan yang terjadi saat ini. Pencabutan UU ini adalah langkah penting untuk mengembalikan keadilan dan kesejahteraan bagi kaum buruh,” ujar Iwan.

SPN juga menyoroti maraknya PHK yang terjadi di berbagai sektor industri. Dalam aksi ini, SPN menuntut pemerintah untuk mengambil langkah konkret dalam melindungi pekerja dari PHK.

“Stop PHK! Kami ingin hidup layak, bukan dihantui rasa cemas akan kehilangan pekerjaan,” teriak para buruh dalam aksi tersebut.

Aksi SPN dan KSPI ini mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk aktivis, mahasiswa, dan organisasi kemasyarakatan. Aksi ini diharapkan dapat mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah yang pro-buruh dan pro-industri nasional.

Baca Juga:  Cuaca Ekstrim di Kota Bogor Telan Dua Korban Luka Berat dan Satu Orang Meninggal Dunia di Lokasi Longsor

Berikut beberapa poin penting dari aksi unjuk rasa SPN dan KSPI:

  • Desak pencabutan Permendag No 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor
  • Tuntut pencabutan Klaster Ketenagakerjaan UU Cipta Kerja
  • Stop PHK dan lindungi hak-hak pekerja
  • Selamatkan industri nasional dan ciptakan lapangan pekerjaan yang layak

Aksi unjuk rasa ini menunjukkan bahwa kaum buruh masih solid dan kuat dalam memperjuangkan hak-haknya. Pemerintah diharapkan dapat mendengar suara buruh dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan ketenagakerjaan yang ada. (DR)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *