Sorotrakyat.com I Subang, – Aktivitas jual beli di Pasar Wates menggeliat sejak pagi, Jumat 18 Juli 2025. Para pedagang membuka lapak, pembeli berdatangan dari berbagai desa sekitar seperti Kediri, Karangwangi, Jungklang, hingga Tanjung Salep. Bertempat di Desa Binong, pasar ini dipenuhi aneka jajanan, sembako, dan kebutuhan harian lainnya.

Berbagai suara terdengar bersahutan – tawar-menawar yang hangat, sapaan antar tetangga, dan tawa anak-anak yang ikut orang tuanya belanja. Suasana ini bukan sekadar transaksi ekonomi, tetapi juga pertemuan sosial yang memperkuat ikatan antarwarga.
“Pasar ini bukan hanya tempat jual beli, tapi tempat menjemput rezeki yang halal dan menjaga silaturahmi,” ujar Bu Ida, seorang pedagang yang sudah berjualan sejak tahun 2010.
Di tengah gempuran belanja online dan pasar modern, pasar tradisional seperti Pasar Wates tetap berdiri kokoh sebagai simbol ketahanan desa. Di sinilah nilai amanah, kerja keras, dan kejujuran dipraktikkan setiap hari — nilai-nilai mulia yang sejalan dengan ajaran Islam.
Sebagaimana sabda Rasulullah :
“Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang benar, dan para syuhada.”
(HR. Tirmidzi no. 1209)
Pasar Wates hari ini mengajarkan kita bahwa kesejahteraan bukan hanya milik kota besar. Dengan semangat gotong royong, kejujuran, dan kebersamaan, desa pun bisa menjadi tempat tumbuhnya keberkahan.
( Nana ) Penerbit:DenMJ













