Dua Mahasiswa UIN Bandung Tembus 100 Besar AKMINAS 2025, Arum Rumaesih Berani Tanya Kritis Gubernur Lemhannas

UIN Bandung Cetak Pemimpin Kritis: Dua Mahasiswa Arum Rumaesih dan Roihatul Athirah, Lolos 100 Terbaik AKMINAS Kemenag 2025

Sorotrakyat.com | Jakarta — Dua mahasiswa berprestasi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Arum Rumaesih dan Roihatul Athirah, berhasil menembus 100 peserta terbaik dalam ajang bergengsi Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (AKMINAS) 2025.

Program yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag) RI ini diikuti oleh 1.182 mahasiswa lintas agama dari seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia. Setelah melewati seleksi esai, kegiatan daring, dan penilaian keaktifan, Arum dan Roihatul termasuk dalam 100 orang terpilih yang berhak mengikuti pelatihan tatap muka (8–11 Oktober 2025).

banner 325x300

Kegiatan offline ini diawali dengan pembukaan di Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat (8 Oktober), dan dilanjutkan dengan pelatihan intensif di Wisma Pamentasan, Jakarta Selatan (9-11 Oktober).

AKMINAS 2025 mengusung tema “Meneguhkan Keberagaman, Membangun Peradaban untuk Indonesia Emas 2045”. Materi yang diberikan meliputi character building, kepemimpinan transformasional, komunikasi publik, manajemen organisasi mahasiswa, moderasi beragama, hingga outbound leadership.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Amin Suyitno, menegaskan bahwa AKMINAS adalah wadah strategis pembentukan karakter pemimpin masa depan. “Kepemimpinan bukan hanya lahir dari keseragaman, melainkan tumbuh dari kemampuan mengelola perbedaan,” ujarnya saat membuka acara.

Tampil Kritis, Arum Ajukan Pertanyaan Tajam ke Gubernur Lemhannas

Momen paling mencuri perhatian terjadi dalam sesi Dialog Kebangsaan & Keberagaman. Arum Rumaesih tampil berani mengajukan pertanyaan tajam kepada narasumber utama, Gubernur Lemhannas RI, Dr. H. Tubagus Ace Hasan Syadzily, M.Si.

Pertanyaan Arum menyoroti rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap DPR RI berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia (Januari 2025) yang hanya 69%. Ia mempertanyakan keputusan Gubernur Ace Hasan meninggalkan kursi legislatif untuk memimpin Lemhannas.

Baca Juga:  Kejutan dari Bogor: Bayi Baru Lahir Langsung Jadi Warga Resmi, Pernikahan Siri Tak Lagi Jadi Penghalang!

“Mengapa meninggalkan DPR yang sedang menghadapi krisis kepercayaan publik? Apakah ini menunjukkan bahwa DPR sudah terlalu sulit diperbaiki dari dalam?” tanya Arum dengan tenang namun tegas.

Pertanyaan kritis tersebut disambut tepuk tangan riuh peserta. Gubernur Ace Hasan menjawab dengan apresiatif, menjelaskan bahwa keputusannya adalah panggilan untuk mengabdi kepada negara dalam kapasitas yang berbeda.

Di sisi lain, Roihatul Athirah mengungkapkan antusiasmenya terhadap materi pelatihan. “Materinya luar biasa lengkap. Ada character building yang menyentuh nilai kepemimpinan berbasis spiritual, manajemen organisasi, hingga inovasi kepemimpinan di era digital,” ungkapnya.

Keberhasilan Arum dan Roihatul membuktikan kapasitas mahasiswa daerah untuk bersaing di tingkat nasional. Keberanian mereka bertanya kritis juga menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia siap menganalisis dan mempertanyakan kebijakan publik secara konstruktif, menjadikannya bekal penting untuk berkontribusi bagi Indonesia Emas 2045. (DR)

#AKMINAS2025 #Kemenag #UINBandung #KepemimpinanMahasiswa #ModerasiBeragama #IndonesiaEmas2045

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *