Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Vaksinasi booster sudah dimulai. Para lansia dan warga di atas usia 18 tahun diharapkan segera memanfaatkan kesempatan ini. Prioritas diberikan kepada para lansia di atas usia 60 tahun. Dilanjut oleh warga berusia di atas 18 tahun. Kota Bogor sudah dapat menyelenggarakan vaksinasi dosis ketiga dengan vaksin Astrazaneca ini karena telah memenuhi syarat.
Seperti diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, pemerintah menetapkan, vaksin Covid-19 booster bagi lansia dapat dimulai di seluruh kabupaten dan kota. Sedangkan bagi sasaran non lansia, vaksin Covid-19 booster dilaksanakan di kabupaten atau kota yang sudah mencapai 70% dosis 1 total dan 60% dosis 1 lansia.
Di Kota Bogor, “Per tanggal 11 Januari 2022, capaian vaksin Covid-19 untuk dosis 1 total adalah 101,45%, sedangkan dosis 1 lansia sebesar 80,21% dari jumlah sasaran vaksinasi Kota Bogor 819.444. Dengan kondisi itu Kota Bogor sudah bisa melaksanakan vaksin Covid-19 booster untuk sasaran non lansia atau masyarakat umum usia 18 tahun ke atas,” unkap Retno. Syarat vaksinasi booster berusia di atas 18 tahun telah mendapat vaksin dosis 1 dan 2. Jarak antara vaksin dosis 2 dan booster adalah 6 bulan.
“Per tanggal 12 Januari 2022, jumlah sasaran yang sudah dapat diberikan vaksin booster sebanyak 112.349 orang dengan rincian lansia 34.698 orang, petugas publik dan masyarakat umum 77.651 orang,” lanjutnya. Vaksinasi booster dilaksanakan bertahap sesuai urutan prioritas dan ketersediaan vaksin. Untuk saat ini , prioritas sasaran adalah lansia, kelompok masyarakat rentan atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang menyebabkan daya tahan/imunitasnya rendah dan pelayan publik.
Untuk itu telah disediakan vaksin Astrazaneca sebanyak 23.000 dosis. “Vaksinasi booster berikutnya dijadwalkan sesuai ketersediaan vaksin,” kata Kadinkes. Vaksinasi untuk lansia diselenggarakan di 25 Puskesmas dan 68 Kelurahan di Kota Bogor. “Pendataan dilakukan di wilayah. Informasi mengenai jadwal dan lokasi vaksin bisa didapatkan melalui puskesmas atau kelurahan setempat,” jelasnya.
Vaksinasi booter menyadarkan semua pihak tentang potensi ancaman pandemi yang belum surut. Menilik catatan di tahun 2021, vaksinasi di Kota Bogor diawali pada Januari sampai Februari 2021 dengan sasaran para tenaga kesehatan. Berikutnya Maret sampai Juni menyasar para petugas pelayanan publik dan para lansia. Selanjutnya mulai Juli sampai dengan sekarang menyasar masyarakat umum secara bertahap.
Kelanjutannya ada pemberian vaksinasi dosis 3 atau booster untuk para petugas kesehatan dan penunjang yang diselenggarakan pada Agustus 2021. Kemudian vaksinasi bagi anak-anak remaja usia 12 sampai 18 tahun dan terakhir pada Desember lalu dimulai vaksinasi untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.
Vaksinasi awalnya dilaksanakan di 6 sentra besar. Kemudian untuk mencapai percepatan, vaksinasi diselenggarakan berbasis wilayah di 68 kelurahan. Percepatan penyelenggaraan vaksinasi mendapatkan bantuan dari TNI dan POLRI, dan menerapkan strategi mobilisasi yang melibatkan banyak unsur. Seperti pembentukan Direktur Vaksin yang dijabat oleh para kepala OPD dengan membuka sentra-sentra vaksinasi.
Ada berbagai elemen terlibat pada penyelenggaraan vaksinasi. Untuk sumber daya manusianya, telah dilibatkan berbagai pihak seperti para ASN, anggota TNI dan POLRI, Pramuka, anggota ormas, parpol dan anggota organisasi profesi dan berbagai komunitas masyarakat. Lokasi dan penyelenggaraan vaksinasi juga didukung berbagai pihak seperti pusat-pusat perbelanjaan dan sekolah sampai dengan penyelenggaraan konsep drive thru bekerjasama dengan Halodoc. Bahkan juga dibentuk tim pemburu vaksin.
Vaksinasi hanya salah satu dari sekian upaya yang dilakukan untuk mengatasi pandemi covid 19. Tindakan lainnya adalah testing terhadap suspek, pelacakan terhadap masyarakat yang kontak erat dengan penderita covid-19, serta Isolasi bagi warga yang dinyatakan positif terpapar covid-19 dan penanganan klinis. Beberapa tempat yang dijadikan karantina seperti RS Lapangan, BPKP Ciawi, Asrama IPB dan pusat isolasi berbasis wilayah
Tindakan penting lain adalah mengedukasi masyarakat untuk mengimplementasikan protokol kesehatan di setiap aktivitas. Untuk mengedukasi masyarakat telah dilakukan berbagai aktivitas. Diantaranya Pembentukan RW Siaga Covid, Gerakan 1000 Masker, Gebrak Masker, Kampanye massif melibatkan SKPD, OP, Ormas, dan LSM, Pembentukan Tim Merpati dan Tim Elang, serta menyusun dan menerbitkan 9 produk hukum. Juga pembatasan aktivitas masyarakat dengan berbagai skala.
Jangan sampai ihktiar yang dilakukan selama ini tidak efektif untuk mengatasi pandemi, maka kewaspadaan semua pihak tetap diperlukan. Patuhi prokes dimana pun dan dalam kegiatan apapun, karena pendemi belum usai. Semoga puncak penularan tidak terlampaui seperti yang terjadi pada Juli 2021, ketika kasus harian Kota Bogor mencapai 669 kasus positif. (Advertorial)
Editor & Penerbit : Den.Mj