Gong Perdamaian Dunia Karang Kamulyan: Warisan Damai dari Tatar Sunda Galuh

Sorotrakyat.com | Karang Kamulyan, Ciamis – Dalam sebuah perayaan penuh makna, Gong Perdamaian Dunia Karang Kamulyan baru-baru ini merayakan ulang tahun ke-15. Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Plt Bupati Ciamis, menjadi momen refleksi atas nilai-nilai luhur perdamaian yang telah dijunjung tinggi oleh masyarakat Sunda Galuh sejak zaman dahulu.

Warisan Sejarah yang Mendalam

banner 325x300

Penggagas Gong Perdamaian Dunia, yang diklaim oleh Anton Charliyan, seorang tokoh budaya Sunda yang juga mantan Kapolda Jabar, menjelaskan bahwa pemilihan Karang Kamulyan sebagai lokasi berdirinya gong ini memiliki alasan historis yang kuat. Menurut naskah kuno dan legenda setempat, Karang Kamulyan pernah menjadi saksi bisu perjanjian damai antara Kerajaan Sunda Galuh dan Kerajaan Mataram pada tahun 739 Masehi.

Perjanjian damai yang dikenal dengan nama Sawala Mitrasamaya ini menjadi tonggak sejarah penting dalam penyebaran nilai-nilai perdamaian di Nusantara. Isi perjanjian tersebut menekankan pentingnya persaudaraan, kerjasama, dan penghormatan terhadap perbedaan.

Nilai-nilai Perdamaian yang Abadi

Abah Anton, sapaan akrab Anton Charliyan, menegaskan bahwa nilai-nilai perdamaian yang terkandung dalam Sawala Mitrasamaya sangat relevan dengan kondisi saat ini.

“Nilai cinta damai sudah menjadi milik masyarakat Tatar Sunda Galuh sejak dulu. Para leluhur kita lebih mengedepankan nilai-nilai perdamaian daripada peperangan,” ujarnya.

Salah satu bukti nyata dari komitmen masyarakat Sunda Galuh terhadap perdamaian adalah pantangan keras bagi para raja untuk melakukan perang saudara. Siapapun yang melanggar pantangan ini akan diturunkan dari tahta.

Gong Perdamaian sebagai Simbol Persatuan

Gong Perdamaian Dunia Karang Kamulyan bukan hanya sekadar monumen, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kedamaian. Dengan adanya gong ini, diharapkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur dapat terus hidup dan menginspirasi generasi muda.

Baca Juga:  Kota Bogor Jadi Tuan Rumah Webinar Literasi Digital

Abah Anton mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi milenial, untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai perdamaian dalam kehidupan sehari-hari. “Jangan hanya datang ke acara seremonial, tetapi hayati dan praktikkan nilai-nilai perdamaian dalam kehidupan kita,” tegasnya.

Pesan untuk Masa Depan

Melalui peringatan ulang tahun Gong Perdamaian Dunia, kita diingatkan kembali akan pentingnya menjaga perdamaian dan persatuan. Dalam era yang penuh tantangan seperti sekarang ini, nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur menjadi semakin relevan.

Semoga Gong Perdamaian Dunia Karang Kamulyan dapat terus menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk membangun masa depan yang lebih damai dan sejahtera. (DR)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *