“SMP Yafahi Dramaga Tabrak Aturan Bupati dan Gubernur! Demi Perpisahan Kontroversial di Jogja?”

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yafahi Dramaga, Kabupaten Bogor.

Sorotrakyat.com | Bogor – Di tengah imbauan Bupati dan Gubernur Jawa Barat terkait pembatasan kegiatan di luar sekolah, termasuk manasik haji, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yafahi Dramaga, Kabupaten Bogor, justru nekat mengadakan acara perpisahan siswa di luar Provinsi Jawa Barat. Kabar ini sontak memicu tanda tanya dan kekecewaan di kalangan orang tua siswa.

Menurut informasi yang dihimpun Sorotrakyat.com, rombongan siswa Yafahi Dramaga diberangkatkan pada malam hari. Ironisnya, sebelum keberangkatan, beberapa orang tua murid telah menyampaikan keberatan mendasar terkait rencana ini. Namun, keluhan mereka ditolak mentah-mentah dengan alasan bahwa pemesanan hotel dan akomodasi lainnya sudah dilakukan jauh hari sebelumnya.

banner 325x300

“Saya dan beberapa orang tua sempat memprotes, namun ditolak pihak sekolah dengan alasan katanya hotel dan yang lainnya sudah di-booking jauh sebelumnya. Mau gimana lagi, Mas,” keluh salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya.

Saat dikonfirmasi, salah seorang guru dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yafahi membenarkan adanya kegiatan perpisahan siswa kelas 9 SMP di Yogyakarta, Jawa Tengah.

“Kalau untuk siswa SMP memang ada, namun kalau untuk menjawab lebih detail berkaitan dengan itu saya tidak bisa, karena bukan kewenangan saya. Saya hanya guru di SMK. Kalau untuk SMP, kalau mau pagi,” ungkapnya pada Rabu (21/5/2025).

Pernyataan ini menimbulkan kejanggalan. Pasalnya, pada pagi hari di tanggal yang sama, seorang guru laki-laki yang ditemui bersama seorang guru wanita sempat menyampaikan keterangan tak resmi bahwa acara tersebut telah dibatalkan dan uangnya sudah dikembalikan kepada masing-masing orang tua siswa.

“Acara dibatalkan dan uangnya sudah dikembalikan ke masing-masing orang tua siswa,” ujarnya singkat kala itu.

Sementara itu, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yafahi Dramaga, Kabupaten Bogor, belum memberikan keterangan resminya terkait dengan adanya kegiatan perpisahan kontroversial yang mengabaikan imbauan Bupati dan Gubernur Jawa Barat.

Baca Juga:  SPN Kabupaten Cirebon Gelar ToT, Siapkan Kader Pelatih untuk Menguatkan Organisasi

Kontradiksi informasi ini menambah kerumitan persoalan dan memunculkan pertanyaan besar mengenai transparansi serta kepatuhan pihak sekolah terhadap edaran pemerintah daerah. Mengapa sekolah tetap bersikeras mengadakan acara di luar provinsi meski ada larangan dan keberatan dari orang tua? Dan mengapa informasi yang disampaikan kepada publik terkesan berubah-ubah? (HrS)

Editor & Penerbit; Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *