Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Kota hujan yang merupakan sebutan nama Kota Bogor menjadi tuan rumah acara penting di kancah perburuhan global. IndustriALL Global Union, organisasi serikat pekerja internasional yang mewakili lebih dari 50 juta pekerja di 130 negara, menggelar pertemuan keenamnya di Hotel Salak Heritage pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Dalam sambutannya Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN) sekaligus Presiden IndustriALL Global Union di Indonesia, Iwan Kusmawan,SH., beserta jajarannya menyambut hangat para delegasi dari berbagai negara yang hadir. Pertemuan dua hari ini menjadi wadah penting untuk membahas berbagai isu krusial terkait hak dan kondisi kerja.
“Pertemuan ini adalah kesempatan emas untuk berbagi pengalaman dan menguatkan perjuangan kita,” kata Iwan.
Christina Hayagush Klausen, Direktur Global untuk sektor tekstil, garmen, kulit, dan sepatu di IndustriALL Global Union, menjelaskan tujuan utama dari acara ini. Pertemuan kali ini berfokus pada Jaringan Serikat Pekerja Coach, sebuah forum yang mempertemukan serikat pekerja dari perusahaan multinasional.
“Salah satu pekerjaan penting IndustriALL adalah menyatukan serikat pekerja dari perusahaan multinasional. Kami membentuk jaringan ini agar serikat pekerja dari Indonesia, Bangladesh, Pakistan, India, Tunisia, Turki, dan Bulgaria dapat saling bertukar informasi mengenai kondisi kerja, manfaat, dan belajar satu sama lain untuk membangun tempat kerja yang lebih kuat,” ungkap Christina.
Pertemuan ini menjadi momen krusial bagi ketujuh negara tersebut untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.

Dalam sesi presentasinya, Christina Hayagush Klausen juga menyoroti pentingnya Perjanjian Kerangka Global (GFA). GFA adalah perjanjian yang ditandatangani antara IndustriALL Global Union dengan produsen atau merek global untuk mempromosikan hubungan rantai pasokan industri yang adil.
“GFA memastikan bahwa rekomendasi ILO (Organisasi Buruh Internasional), terutama kebebasan berserikat dan hak untuk berorganisasi, menjadi inti dari setiap perjanjian. Ini menciptakan lingkungan yang memungkinkan pekerja untuk menjalankan hak-hak dasar mereka,” jelasnya.
Selain GFA, pertemuan juga membahas Pengawasan Hak Asasi Manusia (HRDD). Christina menjelaskan bahwa HRDD yang tadinya bersifat sukarela, kini menjadi persyaratan hukum di banyak negara, terutama di Uni Eropa.
“Banyak negara sekarang menambahkan persyaratan hukum seputar pengawasan hak asasi manusia. Ini menjadi cara bagi Uni Eropa untuk memiliki seperangkat aturan hukum yang jelas bagi perusahaan, baik untuk karyawan mereka sendiri maupun untuk seluruh rantai pasokan,” pungkas Christina.
Acara ini menegaskan komitmen IndustriALL Global Union dalam memperjuangkan hak-hak pekerja di seluruh dunia, memastikan kondisi kerja yang layak, dan mendorong transparansi dalam rantai pasokan global.
(KDR)
#IndustriALL #SerikatPekerja #BuruhGlobal #Bogor #IwanKusmawan #SPN #HakPekerja #KondisiKerja #PerjanjianGlobal #RantaiPasokan #ILO #HumanRightsDD #KotaHujan #KonferensiInternasional #IndustriGarmen
Editor & Penerbit: Den.Mj













