The WPC 202 Negara Akan Wujudkan Majalengka Jadi Kota Mandiri

Sorotrakyat.com | Majalengka — Perwakilan dari the World Peace Committee (WPC) 202 Negara yang merupakan salah satu Organisasi Perdamaian dunia untuk kemanusiaan yakni Mr. Cahliar dan Mr. Asep Saefulloh yang menjabat sebagai General Affair (GA) melakukan survei kelapangan, dalam hal ini keinginan dari para petani setempat meminta lahan yang datarannya tinggi untuk diratakan, agar bisa dimanfaatkan sebagai lahan persawahan. Hal itu merupakan bagian wujud kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat khususnya di wilayah Desa Majasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, Jum’at 18/06/2021.

“Kebetulan lokasi ini keperuntukannya, ekosistemnya adalah untuk perumahan-perumahan. insya Allah lahan ini akan dialih fungsikan ke yang lebih produktif kembali,” kata Charlie yang didampingi rekan kerja sekaligus sahabatnya Mr. Asep Saefulloh.

banner 325x300
Perwakilan the World Peace Committee 202 Negara, Mr Cahliar saat melakukan survei lokasi di Desa Majasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, Jum’at 18/06/2021.

Masih kata Mr. Cahliar, “jadi mudah-mudahan untuk lahan ini, lahan yang menjadi lahan yang produktif dan kami dari Word Peace Comite sangat peduli sekali dengan lingkungan, khususnya adalah yang ada di Majalengka. Dalam arti kata untuk kelestarian lingkungannya kita tetap menjaga, bukan hanya kami, tetapi semua masyarakat yang ada di Majalengka.

“Artinya dalam segala sesuatu kami akan memberikan Edukasi dalam reklamasinya. Diharapkan pengelolaan nya agar lebih rapih dan dibenahi lagi. Untuk pengelolaan nya di wilayah majasari, kecamatan linggung, Majalengka,” harap Carli saapaan akrabnya, pada Jum’at (18/06).

Mr. Asep Saefulloh General Affair the World Peace Committee 202 Negara, survei lokasi pembangunan di Desa Majasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jum’at 18/06/2021.

Masih dimpat yang sama juga disampaikan Mr. Asep Saefulloh, “bahwa tujuan dan maksud kami dari Word Peace Committee, dalam rangka relokasi ini, kita memberikan Edukasi kepada masyarakat agar turut serta melestarikan alam,” jelasnya.

“Jadi yang tadinya dari lahan tidak produktif, sekarang direnovasi menjadi lahan produktif. Khususnya untuk pesawahannya, yang tadinya gersang kita bikin nanti irigasinya dan lain sebagainya. Agar masyarakat disini bisa menikmati hasil budidaya mereka secara optimal. Itulah pemberian edukasi dari the World Peace Committee,” pungkas Mr. Asep. (AS/DR)
Editor & Penerbit : Den.Mj

Baca Juga:  Pemkab Bandung Terus Optimalkan Persiapan CSS XXI/2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *