Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Bogor tidak dipungkiri menyebabkan sebagian warga terdampak secara ekonomi. Untuk itu, Satgas Covid-19 Kota Bogor membentuk posko logistik untuk mendistribusikan bantuan kebutuhan pokok bagi warga yang membutuhkan, terutama warga dhuafa dan yang sedang isolasi mandiri.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pandemi bukan sekedar ujian kesehatan tapi juga merupakan ujian solidaritas dan kebersamaan antar sesama. “Kita lihat banyak warga yang membutuhkan. Akan ada pekerja harian, buruh lepas, PKL, dan lain-lain yang kesulitan mencari nafkah karena PPKM Darurat ini. Maka semaksimal mungkin harus kita bantu. Di sini kita akan alokasikan bantuan logistik dari para donatur,” ungkap Bima Arya di posko logistik Gedung Wanita, Jalan Sudirman, Bogor Tengah, Jumat (2/7/2021).
Bima Arya mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bogor, perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Bogor atau perorangan serta komunitas untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan #BersamaSalingMenjaga.
“Semua dinas saya minta menyumbang ke sini, perusahaan-perusahaan di Bogor semua saya minta ke sini untuk kemudian didistribusikan ke wilayah yang betul-betul membutuhkan, terutama warga dhuafa dan yang sedang isolasi mandiri. Itu dulu di prioritaskan. Nanti dibantu pengamanannya dan dikoordinasikan oleh Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya, BPBD dan teman-teman Kadin membantu mengkoordinasikan semua sumbangan-sumbangan dari perusahaan di Bogor,” jelas Bima Arya.
Bagi yang ingin menyumbang, lanjut Bima, bisa menghubungi nomor 088809112569 (Pusdalops Posko Logistik Darurat). Sumbangan bisa dalam bentuk bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, makanan kaleng, mie instan, vitamin, susu, hand sanitizer, masker atau bisa dijadikan satu paket untuk memudahkan distribusi langsung ke rumah warga.
“Saatnya saling berbagi, bersama saling menjaga. Insya Allah kita lewati masa sulit ini bersama-sama,” ujar Bima.
Bima Arya juga meminta Camat dan Lurah berkoordinasi dengan RT/RW untuk pendistribusian logistik bagi warga yang membutuhkan. Atau bagi warga yang sangat terdampak namun belum mendapatkan bantuan bisa menghubungi kelurahan di wilayahnya masing-masing.
Penambahan Pusat Isolasi
Selain itu, Pemkot Bogor juga terus berupaya maksimal menambah pusat isolasi untuk merawat warga yang terpapar Covid-19. “Tingkat keterisian RS sudah hampir penuh. Sudah semakin sulit untuk mendapatkan tempat tidur kosong. Karena itu kita percepat menambah kapasitas tempat tidur, pusat isolasi. Asrama IPB akan diaktivasi, Lido akan diaktivasi juga,” terang Bima.
Ia juga menyadari, penambahan fasilitas isolasi juga harus dibarengi dengan kesiapan tenaga kesehatan (nakes). Karena dalam beberapa waktu terakhir, nakes di Kota Bogor banyak yang bertumbangan karena kelelahan dan terpapar.
“Tambahan nakes juga dipercepat. Jadi kita sekarang sedang melakukan rekrutmen, termasuk kita akan melibatkan teman-teman pemuda di wilayah untuk membantu memantau proses isolasi mandiri. Karena nakes sudah tidak mungkin mengawasi itu semua. Ini perlu bantuan dari teman-teman semua, Karang Taruna, KNPI, semua akan kita libatkan untuk menjadi relawan surveilans di wilayah,” pungkasnya.
Sanksi Tegas di PPKM Darurat
Di tempat yang sama Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menegaskan, dalam penerapan PPKM Darurat, petugas di lapangan akan melakukan penguatan-penguatan dengan pemberian sanksi tegas.
“Sanksi bagi para pelaku usaha yang tidak mentaati aturan dalam PPKM Darurat. Sebagai contoh, karena Kota Bogor banyak pusat kuliner maka mulai besok pastikan tidak menerima makan di tempat, tapi hanya secara online atau take away. Jika melanggar, sanksi tidak sebatas pemberian denda, tapi akan ada sanksi penyitaan meja, kursi dan lain sebagainya yang digunakan oleh pelaku usaha untuk menyediakan makan di tempat,” tegas Kapolresta.
Susatyo menambahkan, selain menekan pergerakan masyarakat dengan penyekatan pada jam 21.00-24.00 WIB, juga akan dilakukan patroli PPKM Darurat untuk memastikan semuanya mengikuti aturan yang berlaku.
“Ganjil-genap pekan ini ditiadakan. Tapi akan ada variasi lain yang akan kami lakukan untuk bisa melaksanakan patroli PPKM Darurat dengan menekankan lagi tempat-tempat yang memang menjadi sektor-sektor kerumunan masyarakat. Sementara pasar tradisional dan lain sebagainya, kita mengacu kepada aturan yang telah ditentukan. Sektor-sektor terkait dengan logistik, sembako dan lain sebagainya tentu ini kita akan percepat sehingga masyarakat tetap bisa menerima sembako dan kebutuhan harian,” katanya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj