Platform Bogor Hitz, Diharap Menkop UKM Bisa Mengakselerasi Transformasi Digital

Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Pemerintah Kota Bogor berkolaborasi dengan Bawa Indonesia Global (BIG) menghadirkan platform pasar digital https://www.bogorhitz.com/ yang menjual produk-produk khas Bogor, mulai dari kerajinan, batik, makanan/minuman olahan, pakaian, dekorasi rumah hingga hobi dan koleksi lainnya.

Platform Bogor Hitz tersebut resmi diluncurkan Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Komisaris PT BIG Eka Sari Lorena Soerbakti di Balaikota Bogor dan disaksikan secara daring oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Rabu (18/8/2021).

Bima Arya mengatakan, Kota Bogor memiliki potensi dan DNA yang luar biasa, termasuk di sektor UMKM. “Jangan sampai di era pandemi ini DNA dan potensi yang luar biasa ini tidak bisa membawa kita untuk keluar dari krisis. Makin banyak warga Bogor yang sadar untuk celah-celah berusaha yang baru, urban farming, UMKM dan lain-lain. Nah di sini pemerintah harus hadir untuk membangun kolaborasi. Dibuat panggungnya, dilatih supaya berdaya dan dibuka jalurnya (pasarnya),” ungkap Bima.

Pemerintah, kata Bima, tidak bisa sendiri dan harus berkolaborasi dengan semua. “Bogor Hitz ini adalah kolaborasi untuk semua. Bagi yang sudah bergabung, Insya Allah ini awal yang baik. Kita akan terus sempurnakan platform ini. Kita ingin yang masuk di sini, bukan saja sekedar masuk pasar secara online. Tapi punya kemungkinan untuk disuntikan modalnya, untuk dibina agar berdaya, dan dibukakan pasarnya, bukan saja regional tapi juga ekspor,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi hadirnya Bogor Hitz sebagai platform kolaborasi bisnis online. “Ini merupakan sebuah inisiatif yang saya apresiasi karena Pemkot Bogor bersama Bawa Indonesia Global bersinergi memasukan UMKM di Kota Bogor melalui Bogor Hitz,” kata Teten.

Ia menjelaskan, di tengah disrupsi dan tantangan akibat pandemi, adaptasi teknologi oleh pelaku UMKM menjadi sebuah keniscayaan. Ini terbukti dari potensi ekonomi digital indonesia yang terus meroket.

“Pada 2020 Indonesia mencapai pendapatan ekonomi digital sekitar USD 44 juta atau setara dengan Rp 640 triliun. Nilai ekonomi Indonesia pada 2025 itu berpotensi USD 124 juta atau setara Rp 1.700 triliun. Ini saya kira satu potensi yang besar. Jangan sampai digital ekonomi kita malah dinikmati oleh produk-produk luar,” terangnya.

Di tengah pandemi, lanjutnya, Indonesia masih mencatat pertumbuhan ekspor yang menggembirakan. Tahun lalu ada 14.000 UMKM yang ekspor. Namun demikian, kontribusi ekspor dari UMKM masih relatif kecil.

“Secara umum potensi ekspor masih didominasi oleh produk-produk seperti aksesoris, batik, kriya, fashion serta makanan dan minuman olahan. Perlu membidik potensi ekspor saya kira masih banyak, termasuk buah segar, briket, home decor dan juga produk-produk berbahan baku kelautan. Ini market demand nya ada, potensinya juga ada. Ini perlu strategi,” imbuhnya.

“Saya berharap Bogor Hitz dapat mengambil peran aktif sebagai platform yang mengkonsolidasi UMKM di Bogor dan Jawa Barat untuk mengakses e-Commerce lokal. Pendekatan ini perlu dilakukan hulu ke hilir untuk mengakselerasi kesiapan UMKM kita dalam bertransformasi digital secara utuh serta menghadirkan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat,” pungkasnya. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Exit mobile version